Matius, 5 : 17 - 19
----------------------------
Hukum Taurat oleh orang-orang Yahudi di zaman Yesus adalah pedoman hidup mereka. Yesus pun sangat menghormati hukum taurat dan menjalankannya. Hukum taurat sendiri bukanlah diciptakan oleh karena kejatuhan manusia dalam dosa tetapi hukum taurat sebenarnya selalu menjadi bagian dari rencana penebusan oleh Allah. Hukum Taurat diberikan kepada bangsa Israel untuk melayani tujuan ilahi. Kepada jemaat di Roma, Paulus mengatakan " hukum taurat adalah kudus, perintah itu juga adalah kudus, baik dan benar, juga menyebut hukum itu " Rohani ." ( Rom. 7: 12, 14 ) Kepada jemaat di Galatia, Paulus menulis bahwa hukum taurat adalah " penuntun bagi kita sampai Kristus datang supaya kita dibenarkan oleh iman." ( Gal. 3: 24 ). Namun hukum taurat tersebut tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi sumber penebusan sejati ( Gal. 3:21 )
Karena hukum taurat adalah penuntun sampai dengan Mesias datang, maka Yesus mau menyatakan kepada kaum Yahudi bahwa diri-Nya lah yang dinantikan-nantikan oleh mereka. Maka kata Yesus : Aku datang ( ay. 17 ) Yesus mau mewartakan bahwa diri-Nya lah yang menggenapi hukum itu. " Aku datang bukan untuk meniadakan tetapi menggenapi"
Tradisi, adat-istiadat saat ini adalah bagian ungkapan wujud tertinggi yang diakui oleh nenek moyang sebagai penguasa alam semesta ( Allah pencipta langit dan bumi ).
Kristus Tuhan telah datang menggenapi baik hukum taurat dan adat istiadat kita saat ini, penggenapinya nyata saat Dia mati dan bangkit untuk keselamatan manusia. Misteri penyelamatan ini dan karya pewartaan yang diwariskan oleh para murid-Nya yang pertama diteruskan oleh Gereja saat ini. Untuk itu, ajaran-ajaran dan pewartaan Gereja saat ini adalah ahliwaris Kristus yang telah datang sebagai manusia, mati dan bangkit bukan untuk meniadakan tradisi adat istiadat tetapi mewartakan penggenapan yang telah hadir dalam diri Kristus yang kita imani.
Gereja bukan sebagai penghalang adat-istiadat atau tradisi kita saat ini tetapi meluruskan kembali sesuai dengan rencana Allah dalam diri-Nya Yesus Kristus.
Untuk itu, marilah kita menJalankan adat istiadat tradisi budaya kita saat ini sesuai yang dikehendaki Tuhan.
Hal ini agar kita pun dapat menempati Kerajaan Surga ( Mat. 5: 19 )
Semoga
Komentar
Posting Komentar