Bacaan Injil hari Senin, 13 Maret 2013
Lukas, 4 : 24 - 30
---------------------------------
Perikop dalam bacaan hari ini adalah tentang Yesus di tolak di Nazaret, tempat dimana Ia dibesarkan. Hal sudah pasti bahwa orang mengenal siapa Yesus, anak tukang kayu ini.
Hari ini, ayat diambil hanya sebagian yang dimulai dari ay. 24 sampai ay. 30.
Yesus pada ayat 24 sebuah pernyataan yang berkaitan pada ayat-ayat sebelumnya yang menceritakan tentang pengajaran Yesus saat itu di Sinagoga tempat dimana ia selalu mengunjungi kala kecil. Pengajaran Yesus sungguh mengagumkan dengan kata-kata indah, namun mereka heran karena latar belakang kemanusiaan Tuhan Yesus dikerahui sungguh. " Anak Tukang kayu, dari keluarga sederhana." ( ay. 22) Yesus pun mengetahaui jalan pikiran mereka antara ketidakpercayaan dan kekecewaan, dan Yesus pun berkata : "Pasti kamu akan berkata kepada-Ku. Hai Tabib sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah disini juga, ditempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di kapernaum!" ( Ay. 23 )
Tuhan Yesus menyadari akan karakter suku bangsa-Nya, maka Ia pun berkata : " sesunguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. " Hal ini Yesus memberi dua contoh Nabi yang sangat terkenal dalam Perjanjian Lama yaitu, Nabi Elia dan nabi Elisa. Keduanya dalam bimbingan Roh Ilahi justru diutus ke negeri lain ( ay. 25; ay. 27 )
Lalu mengapa mereka sangat marah dengan perkataan Yesus sehingga menghalau-Nya dan hendak mencelakai Yesus ?
Hal ini karena mereka tersinggung akan perkataan Yesus akan Belas Kasih Allah yang bukan diperuntuk mereka bangsa Yahudi tetapi kepada orang-orang bukan Yahudi.
Kita tentu ingat bagaimana situasi saat ini, zaman ini seorang Imam Baru dielu-elukan dan didengar di tempat asalnya. Berbeda dengan situasi yang dihadapi Yesus. Namun saat yang lain kalau sosok imam itu mengecewakan umatnya maka ia pasti akan dihalau dan dibenci. Ini yang berbeda dengan Yesus, Tuhan kita. Pengajaran-Nya dan Pewartaan-Nya demi keselamatan, kebahagiaan kita justru di tolak dan di benci.
Hal lain menjadi refleksi buat kita adalah janganlah menganggap remeh orang lain hanya karena melihat latar belakangnya.
Dan janganlah cepat tersinggung apabila sabda pewartaan yang diberitakan justru sungguh nyata dalam hidup kita sendiri
Semoga.
Komentar
Posting Komentar