Langsung ke konten utama

ALLAH MAHA PENYAYANG


 Bacaan Injil Sabtu, 11 Maret 2023

Lukas, 15 : 1 - 3; 11 - 32

-----------------------------------

Hari ini kita kembali mendengar perumpamaan dalam pewartaan Yesus.  Perumpamaan tentang anak yang hilang tidak asing bagi kita semua. Bacaan ini selalu dikaitkan dengan pertobatan. Namun hal yang penginjil Lukas mau katakan kepada kita semua bahwa Allah sungguh maha penyayang dan mencintai kita semua. Saat dimana ahli-ahli taurat dan Orang Farisi mengucilkan para pemungut cukai dan orang yang dianggap berdosa oleh mereka tetapi justru Yesus mendekati orang-orang ini. Hal ini yang tidak disukai oleh mereka terhadap Yesus.

Mereka selalu menganggap diri bersih dan suci karena mengerti dan menjalankan hukum taurat tetapi dalam praktek sebagaimana kita semua tau orang-orang ini sama sekali tidak berkelakuan sebagaimana yang dikatakan.

Yesus datang untuk mencari mereka yang hilang (berdosa) dimata Tuhan dan sesama namun keiklasan dan ketulusan mengikuti DIA dengan PERTOBATAN itulah yang diharapkan. Sukacita surgawi akan diperoleh sebagaimana anak yang hilang (berdosa) namun bertobat dan datang kembali ke Bapa. Sukacita pertobatan inilah akhirnya pesta dilaksanakan. 

Kita pengikut Kristus saat ini, kadang berlaku sebagai ahli-ahli taurat dan orang farisi yang menganggap sesama kita berdosa karena malas ke Gereja, mabuk-mabukkan, judi, dan lain sebagainya tetapi justru tidak menjadi pengikut Kristus yang setia untuk mencari, memanggil mereka ini dalam Pertobatan. Kita seakan-akan ingin memiliki Surga sendiri. Namun Tuhan sebenarnya ingin kita berkarya bersama-Nya untuk menyelamatkan manusia. Tentu kita ingat bagaimana perumpamaan tentang para penggarap yang tamak dan rakus. Akhirnya Putra Allah pun dubunuh.

Kita juga kadang bersukacita saat orang jatuh dalam dosa (masuk penjara, ditangkap polisi) daripada membantu mereka dalam pertobatan. Saat Yesus mengunjungi orang-orang berdosa dan mereka bertobat, kita kadangkala merasa heran, tertawa akan pertobatan orang lain, bukannya kita bersukacita bersama dia karena pertobatan.

Namun, Tuhan juga tidak menghendaki kita selalu jatuh dalam dosa dan kesalahan yang sama. Totalitas Pertobatan dan Mengikuti Dia yang sangat diharapkan oleh Bapa di Surga. Agar kita layak mengikuti pesta Surgawi. Ingat Tuhan datang kapan saja. Kedatangan-Nya akan menebang pohon anggur yang tidak berguna dan dicampakan ke api untuk dijadikan kayu api bakaran.

Semoga masa ret-ret agung yang sedang kita jalani ini sungguh menghantar kepada Pertobatan Sejati bukannya pertobatan instan yang kemudian kembali kepada jalan yang sesat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengampuni dan Memperbaiki Hubungan dengan Kasih

  Dalam Injil Matius 18:15-20, Yesus mengajarkan kita cara memperbaiki hubungan ketika ada orang yang berbuat salah kepada kita. Yesus tidak ingin kita memendam marah atau membalas dendam, tetapi mengajak kita untuk menegur dengan kasih. Pertama, kita diajak untuk berbicara langsung kepada orang tersebut secara pribadi. Kalau belum berhasil, ajak satu atau dua orang yang bisa menjadi saksi dan penengah. Jika masih belum berubah, barulah dibicarakan bersama komunitas atau Gereja. Semua ini dilakukan bukan untuk mempermalukan, tetapi supaya hubungan yang retak bisa dipulihkan. Yesus juga berjanji, kalau dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, Ia hadir di tengah-tengah mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, ajaran ini sangat penting. Kadang kita berselisih dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Reaksi kita sering kali adalah menghindar, bergosip, atau marah di dalam hati. Padahal Yesus mengajarkan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang benar—bicara baik-baik, sabar menden...

Kesetiaan dalam Perjanjian Cinta

Matius: 19:1-12 Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Injil Matius 19:3-12 menceritakan tentang orang farisi yang datang untuk mencobai Yesus, mereka bertanya apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya? Dengan alasan apa saja. Lalu Yesus menjawab tidakkah kalian baca bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka pria dan wanita ? Dan Ia bersabda sebab itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya? Sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan maanusia. Dalam bacaan injil hari ini mengajarkan kepada kita bahwa pernikahan bukan sekadar ikatan hukum atau tradisi, tetapi sebuah perjanjian kudus yang dimeteraikan oleh Allah. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kesetiaan ini bukan hanya berlaku bagi suami-istri, tetapi juga bagi setiap panggilan hidup yang kita jalani. Bagi yang menikah, kesetiaan diwujudkan dalam komitmen un...

Tangan Allah Bekerja di Balik Segala Peristiwa

  Keluaran 2:1-15a Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Dalam kitab Keluaran 2:1-15a, menceritakan tentang kisah awal kehidupan Musa yang penuh keajaiban. Musa lahir di tengah penderitaan umat Israel, di saat bayi laki-laki diperintahkan untuk dibunuh oleh Firaun. Namun, melalui keberanian ibunya dan campur tangan Allah, Musa diselamatkan bahkan dibesarkan di istana musuh bangsanya sendiri. Di balik segala ketakutan dan penderitaan, Allah menyusun rencana yang besar melalui tangan-tangan manusia yang berani dan penuh iman. Hidup Musa membuktikan bahwa Allah hadir dan berkarya bahkan dalam situasi paling gelap sekalipun. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun sering menghadapi situasi yang sulit: masalah keluarga, tekanan ekonomi, ketidakadilan, atau rasa takut akan masa depan. Namun, seperti Musa, kita diundang untuk percaya bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Kadang, pertolongan Tuhan datang lewat orang-orang di sekitar kita, atau mel...