Langsung ke konten utama

KECEMASAN MENUJU PEMBUNUHAN

Bacaan Injil Hari Sabtu, 1 April 2023
Yohanes, 11:45-56
------------------------------
Peristiwa 2000 tahun lebih silam, menantang kita pengikut-pengikut Kristus di jaman ini merefleksikan sejauh mana kesetiaan terhadap Kristus, Yesus, yang telah menyelamatkan kita semua ?

Orang-orang Yahudi melawati Maria (ay. 45) atas kematian Lazarus saudaranya dan juga Yesus yang datang setelah dikuburkan. Mereka menyaksikan bagaimana mujisat Lazarus dibangkitkan oleh Tuhan Yesus. Mujisat Lazarus dibangkitkan adalah mujisat terakhir dibuat Yesus sebelum Dia mati di Kayu Salib menurut penginjil Yohanes. Banyak orang yang menyaksikan mujisat ini dan akhirnya percaya pada Yesus.

Tetapi tidak untuk imam-imam Kepala dan Orang-Orang Farisi. Peristiwa tersebut justru mencemaskan mereka karena orang-orang mulai percaya kepada Yesus. Akhirnya mereka pun berencana untuk membunuh Dia. " Apakah yang harus kita buat ? Sebab orang itu (Yesus) membuat banyak mujisat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya..." Mereka cemas dan takut kehilangan simpatisan, kedudukan dan kehormatan. Nasihat kayafas akan agar insaf karena Roh Allah berkarya dalam dirinya tidak didengar. Allah menggunakan Kayafas untuk bernubuat tentang keselamatan bagi manusia. Kata-kata yang keluar bukan dari dirinya :" lebih berguna bagimu, jika satu orang mati (Kristus) untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita binasa." ( ay. 50) 

Inilah misteri Keselamatan Allah yang sulit dipahami oleh manusia. Kematian Putra-Nya sendiri adalah karya Keselamatan yang harus dipenuhi. 

Dalam kehidupan kita dijaman sekarang ini sebagai pengikut-pengikut Kristus justru terus berencana untuk membunuh Yesus dalam dosa dan kesalahan yang dilakukan. Kita takut kehilangan jabatan, kehormatan dan kesenangan duniawi, maka kita diperbudak oleh dosa sepanjang jaman. Kita berencana membunuh Yesus yang hadir didalam keluarga kita, Yesus yang bersemayam di hati sang istri, suami, anak-anak dan sesama kita dengan tindakan-tindakan kekerasan, ketidakadilan, ketidakjujuran, kesombongan, keegoisan, ketamakan dan lain sebagainya.

Semuanya itu, masihkah kita bangga menyatakan diri sebagai Pengikut Kristus ?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tangan Allah Bekerja di Balik Segala Peristiwa

  Keluaran 2:1-15a Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Dalam kitab Keluaran 2:1-15a, menceritakan tentang kisah awal kehidupan Musa yang penuh keajaiban. Musa lahir di tengah penderitaan umat Israel, di saat bayi laki-laki diperintahkan untuk dibunuh oleh Firaun. Namun, melalui keberanian ibunya dan campur tangan Allah, Musa diselamatkan bahkan dibesarkan di istana musuh bangsanya sendiri. Di balik segala ketakutan dan penderitaan, Allah menyusun rencana yang besar melalui tangan-tangan manusia yang berani dan penuh iman. Hidup Musa membuktikan bahwa Allah hadir dan berkarya bahkan dalam situasi paling gelap sekalipun. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun sering menghadapi situasi yang sulit: masalah keluarga, tekanan ekonomi, ketidakadilan, atau rasa takut akan masa depan. Namun, seperti Musa, kita diundang untuk percaya bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Kadang, pertolongan Tuhan datang lewat orang-orang di sekitar kita, atau mel...

Mengampuni dan Memperbaiki Hubungan dengan Kasih

  Dalam Injil Matius 18:15-20, Yesus mengajarkan kita cara memperbaiki hubungan ketika ada orang yang berbuat salah kepada kita. Yesus tidak ingin kita memendam marah atau membalas dendam, tetapi mengajak kita untuk menegur dengan kasih. Pertama, kita diajak untuk berbicara langsung kepada orang tersebut secara pribadi. Kalau belum berhasil, ajak satu atau dua orang yang bisa menjadi saksi dan penengah. Jika masih belum berubah, barulah dibicarakan bersama komunitas atau Gereja. Semua ini dilakukan bukan untuk mempermalukan, tetapi supaya hubungan yang retak bisa dipulihkan. Yesus juga berjanji, kalau dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, Ia hadir di tengah-tengah mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, ajaran ini sangat penting. Kadang kita berselisih dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Reaksi kita sering kali adalah menghindar, bergosip, atau marah di dalam hati. Padahal Yesus mengajarkan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang benar—bicara baik-baik, sabar menden...

Kesetiaan dalam Perjanjian Cinta

Matius: 19:1-12 Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Injil Matius 19:3-12 menceritakan tentang orang farisi yang datang untuk mencobai Yesus, mereka bertanya apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya? Dengan alasan apa saja. Lalu Yesus menjawab tidakkah kalian baca bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka pria dan wanita ? Dan Ia bersabda sebab itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya? Sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan maanusia. Dalam bacaan injil hari ini mengajarkan kepada kita bahwa pernikahan bukan sekadar ikatan hukum atau tradisi, tetapi sebuah perjanjian kudus yang dimeteraikan oleh Allah. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kesetiaan ini bukan hanya berlaku bagi suami-istri, tetapi juga bagi setiap panggilan hidup yang kita jalani. Bagi yang menikah, kesetiaan diwujudkan dalam komitmen un...