Langsung ke konten utama

HATI-KU TERGERAK OLEH BELAS KASIHAN

 Bacaan Injil Sabtu, 11 Februari 2023

Markus, 8 : 1 - 10

Peringatan fakultatif Santa Perawab Maria di Lourdes

Hari Orang Sakit Sedunia


Bacaan hari ini penginjil markus mengisahkan tentang Yesus.memberi makan empat ribu orang. 

Kita tentu ingat bagaimana Yesus juga memberi makan untuk lima ribu orang dengan 5 roti dan 2 ekor ikan.

Untuk pengetahuan iman kita bahwa cerita Yesus memberi makan 4000 orang dalam Alkitab hanya ditemukan dalam dua penginjil yaitu Matius ( 15 :32 -39) dan Markus 8: 1-10. Sedang kisah dimana Yesus memberi makan 5000 orang yang semua penginjil menceritakannya.  Matius (14: 13-21); Markus (6:34-44); Lukas (9:10-17) dan Yohanes (6:1-13).
Untuk kisah ini dua kejadian yang berbeda dimana tujuh roti dan ikan-ikan kecil untuk memberi makan 4000 orang dan sisanya 7 bakul yang menurut tafsiran adalah bakul berukuran besar. Sedang untuk 5000 orang tersedia 5 roti dan 2 ekor ikan sisanya 12 bakul yang berukuran kecil.

Hal yang terpenting dari keempat injil dari kisah ini adalah bagaimana Kepedulian Yesus terhadap orang banyak yang setia mendengar Sabda-Nya. Disini juga dilukiskan bagaimana TUHAN (Kristus Yesus) adalah TUHAN yang "penuh belas Kasih." 
Tuhan yang berbelas kasih kepada kita yang SETIA mendengarkan Sabda-Nya.

Berbeda dengan Murid-Murid-Nya, mungkin juga kita. Kadang karena terlalu konsentrasi mendengar sabda Tuhan akhirnya lupa dengan keadaan sekitar dimana sesama yang membutuhkan pertolongan kita. Kita tentu ingat pesan pesan Yakobus dalan suratnya 2:14-26 " Iman Tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah Mati."

Semoga peristiwa dalam Bacaan hari ini yang diwartakan oleh penginjil Markus menyadarkan kita semua bahwa :
TUHAN maha belaskasih, Kasih setia-Nya dilimpahkan kepada yang tekun mendengarkan Sabda-Nya namun diwujudnyatakan dalam Perbuatan. Hal ini sehingga kita memperoleh kasih karunia yang berlipat ganda.

Semoga


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tangan Allah Bekerja di Balik Segala Peristiwa

  Keluaran 2:1-15a Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Dalam kitab Keluaran 2:1-15a, menceritakan tentang kisah awal kehidupan Musa yang penuh keajaiban. Musa lahir di tengah penderitaan umat Israel, di saat bayi laki-laki diperintahkan untuk dibunuh oleh Firaun. Namun, melalui keberanian ibunya dan campur tangan Allah, Musa diselamatkan bahkan dibesarkan di istana musuh bangsanya sendiri. Di balik segala ketakutan dan penderitaan, Allah menyusun rencana yang besar melalui tangan-tangan manusia yang berani dan penuh iman. Hidup Musa membuktikan bahwa Allah hadir dan berkarya bahkan dalam situasi paling gelap sekalipun. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun sering menghadapi situasi yang sulit: masalah keluarga, tekanan ekonomi, ketidakadilan, atau rasa takut akan masa depan. Namun, seperti Musa, kita diundang untuk percaya bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Kadang, pertolongan Tuhan datang lewat orang-orang di sekitar kita, atau mel...

Mengampuni dan Memperbaiki Hubungan dengan Kasih

  Dalam Injil Matius 18:15-20, Yesus mengajarkan kita cara memperbaiki hubungan ketika ada orang yang berbuat salah kepada kita. Yesus tidak ingin kita memendam marah atau membalas dendam, tetapi mengajak kita untuk menegur dengan kasih. Pertama, kita diajak untuk berbicara langsung kepada orang tersebut secara pribadi. Kalau belum berhasil, ajak satu atau dua orang yang bisa menjadi saksi dan penengah. Jika masih belum berubah, barulah dibicarakan bersama komunitas atau Gereja. Semua ini dilakukan bukan untuk mempermalukan, tetapi supaya hubungan yang retak bisa dipulihkan. Yesus juga berjanji, kalau dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, Ia hadir di tengah-tengah mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, ajaran ini sangat penting. Kadang kita berselisih dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Reaksi kita sering kali adalah menghindar, bergosip, atau marah di dalam hati. Padahal Yesus mengajarkan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang benar—bicara baik-baik, sabar menden...

Kesetiaan dalam Perjanjian Cinta

Matius: 19:1-12 Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Injil Matius 19:3-12 menceritakan tentang orang farisi yang datang untuk mencobai Yesus, mereka bertanya apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya? Dengan alasan apa saja. Lalu Yesus menjawab tidakkah kalian baca bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka pria dan wanita ? Dan Ia bersabda sebab itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya? Sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan maanusia. Dalam bacaan injil hari ini mengajarkan kepada kita bahwa pernikahan bukan sekadar ikatan hukum atau tradisi, tetapi sebuah perjanjian kudus yang dimeteraikan oleh Allah. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kesetiaan ini bukan hanya berlaku bagi suami-istri, tetapi juga bagi setiap panggilan hidup yang kita jalani. Bagi yang menikah, kesetiaan diwujudkan dalam komitmen un...