Langsung ke konten utama

APAKAH MAU MENGIKUTI DIA ?

 Bacaan Injil hari Kamis, 23 Februari 2023

Lukas, 9 : 22 - 27


Sehari setelah kita ditandai dengan "Abu" di dahi sebagai simbol masa pertobatan. Kita diberi waktu selama 40 hari untuk bersedekah, berdoa dan berpuasa sebagai ungkapan pertobatan oleh Tuhan dalam Gereja-Nya, Yesus kini ingin mengetahui sejauhmana kesungguhan, ketulusan hati untuk mengikuti-Nya.

Bacaan hari ini yang diwartakan oleh penginjil Lukas sungguh menantang para murid yang telah lama mengikuti DIA dan juga kita di jaman ini yang juga sejak kecil dibaptis sekaligus menjadi murid Kristus.

Mengikuti Dia bukan sekedar saat dalam kesenangan, kegembiraan tetapi bagaimana kita TETAP SETIA saat dimana DIA mengalami kesusahan, kesengsaraan bahkan dianiaya bahkan tak berdaya. 

Maka saat dimana Yesus menyampaikan akan datang saat dimana "Anak Manusia" harus mengalami penderitaan bahkan dibunuh sejauhmana kesetiaan murid-murid-Nya saat itu (kita saat sekarang ) terhadap diri-Nya. 

Mau mengikuti Dia berarti harus siap untuk menderita dengan syarat-syarat ini menyangkal dirinya dan memikul salib setiap hari. 

Mampukah kita ?

Menyangkal diri saat dimana hawa nafsu dunia, kesenangan (mabuk2an, judi, selingkuh, korupsi, berfoya-foya) harus ditinggalkan. Hal yang sulit dilakukan dengan melawan " keinginan daging."

Memikul Salib setiap hari dimana kita siap menderita hanya karena Dia. Kita diejek karena dicap alim (rajin ke gereja, berdoa, masuk Sekami-JPA, begabung sebagai St. Anna/Legi Maria). Memikul Salib karena mengikuti Dia sehingga kehilangan jabatan atau tidak memperoleh jabatan dan lain sebagainya.

Seorang sahabat yang sejati atau istilah jaman sekarang " teman rasa saudara " adalah yang setia baik dalam suka maupun duka. Demikian pun "Yesus sebagai Tuhan dan Sahabat " menghendaki demikian.

Mengikuti Yesus Tuhan tak akan pernah salah dan keliru, sebab dia bersabda : " Akulah Jalan, Kebenaran dan kehidupan."

Namun mengikuti Manusia yang adalah sahabat / teman / keluarga suatu saat akan ada kekeliruan dan salah.

Marilah mengutamakan mengikuti DIA barulah mengikuti sahabat/teman/keluarga dalam nama DIA maka akan memperoleh Kemuliaan Abadi yang membahagiakan selama-lamanya.

Amin




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tangan Allah Bekerja di Balik Segala Peristiwa

  Keluaran 2:1-15a Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Dalam kitab Keluaran 2:1-15a, menceritakan tentang kisah awal kehidupan Musa yang penuh keajaiban. Musa lahir di tengah penderitaan umat Israel, di saat bayi laki-laki diperintahkan untuk dibunuh oleh Firaun. Namun, melalui keberanian ibunya dan campur tangan Allah, Musa diselamatkan bahkan dibesarkan di istana musuh bangsanya sendiri. Di balik segala ketakutan dan penderitaan, Allah menyusun rencana yang besar melalui tangan-tangan manusia yang berani dan penuh iman. Hidup Musa membuktikan bahwa Allah hadir dan berkarya bahkan dalam situasi paling gelap sekalipun. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun sering menghadapi situasi yang sulit: masalah keluarga, tekanan ekonomi, ketidakadilan, atau rasa takut akan masa depan. Namun, seperti Musa, kita diundang untuk percaya bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Kadang, pertolongan Tuhan datang lewat orang-orang di sekitar kita, atau mel...

Mengampuni dan Memperbaiki Hubungan dengan Kasih

  Dalam Injil Matius 18:15-20, Yesus mengajarkan kita cara memperbaiki hubungan ketika ada orang yang berbuat salah kepada kita. Yesus tidak ingin kita memendam marah atau membalas dendam, tetapi mengajak kita untuk menegur dengan kasih. Pertama, kita diajak untuk berbicara langsung kepada orang tersebut secara pribadi. Kalau belum berhasil, ajak satu atau dua orang yang bisa menjadi saksi dan penengah. Jika masih belum berubah, barulah dibicarakan bersama komunitas atau Gereja. Semua ini dilakukan bukan untuk mempermalukan, tetapi supaya hubungan yang retak bisa dipulihkan. Yesus juga berjanji, kalau dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, Ia hadir di tengah-tengah mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, ajaran ini sangat penting. Kadang kita berselisih dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Reaksi kita sering kali adalah menghindar, bergosip, atau marah di dalam hati. Padahal Yesus mengajarkan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang benar—bicara baik-baik, sabar menden...

Kesetiaan dalam Perjanjian Cinta

Matius: 19:1-12 Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Injil Matius 19:3-12 menceritakan tentang orang farisi yang datang untuk mencobai Yesus, mereka bertanya apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya? Dengan alasan apa saja. Lalu Yesus menjawab tidakkah kalian baca bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka pria dan wanita ? Dan Ia bersabda sebab itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya? Sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan maanusia. Dalam bacaan injil hari ini mengajarkan kepada kita bahwa pernikahan bukan sekadar ikatan hukum atau tradisi, tetapi sebuah perjanjian kudus yang dimeteraikan oleh Allah. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kesetiaan ini bukan hanya berlaku bagi suami-istri, tetapi juga bagi setiap panggilan hidup yang kita jalani. Bagi yang menikah, kesetiaan diwujudkan dalam komitmen un...