Langsung ke konten utama

LAKUKAN KEWAJIBAN DENGAN BENAR !

Bacaan Injil, Selasa 6 Juni 2023
Markus, 12 : 13 - 17

Hari ini bacaan mengisahkan tentang jebakan orang-Orang farisi dan Herodian kembali dilakukan setelah gagal untuk menjebak Yesus dengan menanyakan kuasa mana yang dilakukan oleh Yesus.

Jebakan kali ini saat dimana situasi politik saat itu yang ramai dibicarakan soal pajak yang ditentukan oleh pihak pemerintah. Orang-orang Farisi dan kaum Herodian sebenarnya sangat menentang dengan kebijakkan ini. Namun mereka tak berani bersuara. Isu Politik ini yang dimanfaatkan oleh mereka untuk menjebak Yesus. Apakah Yesus sebagai pendukung kaiser atau sebagai pembangkang. Yesus tau akal busuk mereka. Pertanyaan tentang boleh atau tidak membayar pajak kepada kaiser di jawab Yesus secara bijaksana. (12:14) Mereka memanggil Yesus dengan kata "Guru" itu berarti apabila guru mengatakan tidak maka Yesus pasti akan ditangkap oleh pemerintah dengan tuduhan pembangkang. Apabila Sang Guru menjawab boleh berarti Yesus yang selalu membela orang kecil dan tertindas tidak sepihak dengan mereka. Mereka berusaha untuk memuji Yesus sebagai orang jujur, tidak takut kepada siapa saja, tidak mencari muka dan selalu mengajarkan jalan Allah agar Yesus menjawab sesuai dengan keinginan mereka dan terjebak dengan jawaban-Nya sendiri. 

Namun Yesus justru tidak menjawab langsung ya atau tidak, melainkan meminta mata uang dinar (12:15). Lalu dengan bijak menunjukkan mata uang dinar dan mengatakan : " Gambar dan tulisan siapakah ini? " (12:16) Lalu mereka pun dengan polos menjawab : "gambar dan tulisan kaiser." Yesus pun menjawab dengan bijak : " Berilah kepada kaiser apa yang wajib kamu berikan kepada Kaiser dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikab kepada Allah " (12:17)

Yesus menyebut kewajiban kepada Allah karena mereka mengatakan Yesus Sang Guru yang mengajarkan tentang Jalan/Firman Allah.

Disini Yesus mau mengatakan bahwa apa yang menjadi kewajiban sebagai seorang  warga masyarakat jalankan dengan penuh tanggung-jawab. Dan sebagai pengikut Dia dan Bapa-Nya, lakukan kewajiban itu dengan penuh tanggungjawab juga.

Dalam hidup, kita kadang lebih takut kepada kekuasaan duniawi daripada kekuasaan Surgawi. Yesus menginginkan adanya keseimbangan antara hidup jasmani dan rohani. Kalau itu kewajiban rohani yang harus dilakukan maka lakukan. Bukannya kita tidak melakukan dengan pelbagai macam alasan.

Firman Allah harus diwujudnyatakan dalam dunia ini agar damai sukacita meliputi hidup di bimi maupun di Akhirat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tangan Allah Bekerja di Balik Segala Peristiwa

  Keluaran 2:1-15a Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Dalam kitab Keluaran 2:1-15a, menceritakan tentang kisah awal kehidupan Musa yang penuh keajaiban. Musa lahir di tengah penderitaan umat Israel, di saat bayi laki-laki diperintahkan untuk dibunuh oleh Firaun. Namun, melalui keberanian ibunya dan campur tangan Allah, Musa diselamatkan bahkan dibesarkan di istana musuh bangsanya sendiri. Di balik segala ketakutan dan penderitaan, Allah menyusun rencana yang besar melalui tangan-tangan manusia yang berani dan penuh iman. Hidup Musa membuktikan bahwa Allah hadir dan berkarya bahkan dalam situasi paling gelap sekalipun. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun sering menghadapi situasi yang sulit: masalah keluarga, tekanan ekonomi, ketidakadilan, atau rasa takut akan masa depan. Namun, seperti Musa, kita diundang untuk percaya bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Kadang, pertolongan Tuhan datang lewat orang-orang di sekitar kita, atau mel...

Mengampuni dan Memperbaiki Hubungan dengan Kasih

  Dalam Injil Matius 18:15-20, Yesus mengajarkan kita cara memperbaiki hubungan ketika ada orang yang berbuat salah kepada kita. Yesus tidak ingin kita memendam marah atau membalas dendam, tetapi mengajak kita untuk menegur dengan kasih. Pertama, kita diajak untuk berbicara langsung kepada orang tersebut secara pribadi. Kalau belum berhasil, ajak satu atau dua orang yang bisa menjadi saksi dan penengah. Jika masih belum berubah, barulah dibicarakan bersama komunitas atau Gereja. Semua ini dilakukan bukan untuk mempermalukan, tetapi supaya hubungan yang retak bisa dipulihkan. Yesus juga berjanji, kalau dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, Ia hadir di tengah-tengah mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, ajaran ini sangat penting. Kadang kita berselisih dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Reaksi kita sering kali adalah menghindar, bergosip, atau marah di dalam hati. Padahal Yesus mengajarkan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang benar—bicara baik-baik, sabar menden...

Kesetiaan dalam Perjanjian Cinta

Matius: 19:1-12 Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Injil Matius 19:3-12 menceritakan tentang orang farisi yang datang untuk mencobai Yesus, mereka bertanya apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya? Dengan alasan apa saja. Lalu Yesus menjawab tidakkah kalian baca bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka pria dan wanita ? Dan Ia bersabda sebab itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya? Sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan maanusia. Dalam bacaan injil hari ini mengajarkan kepada kita bahwa pernikahan bukan sekadar ikatan hukum atau tradisi, tetapi sebuah perjanjian kudus yang dimeteraikan oleh Allah. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kesetiaan ini bukan hanya berlaku bagi suami-istri, tetapi juga bagi setiap panggilan hidup yang kita jalani. Bagi yang menikah, kesetiaan diwujudkan dalam komitmen un...