Langsung ke konten utama

YESUS DAN KEBUTUHAN FISIK

 

Bacaan Injil, Jumat 21 April 2023
Yohanes 6 : 1 - 15

Bacaan hari ini mengisahkan tentang mijizat Yesus memperbanyak 5 jelai roti dan 2 ekor ikan.

Masih dalam Masa Paskah, Gereja terus menyadarkan kita akan kuasa Anak Allah yang disalibkan dan bangkit di antara orang mati. Perikop ini mengisahkan orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia karena mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Yesus. ( 6:2). Oleh penginjil Yohanes terhitung kira-kira 5000 orang. Penginjil Yohanes menegaskan bahwa mereka mengikuti Yesus karena mujisat yang telah mereka lihat, bukan karena kesaksian dan ajaran Yesus. Melainkan karena kebutuhan jasmani (Penyembuhan bagi yang sakit). Mereka hanya melihat Dia sebagai salah seorang Nabi yang diutus Allah, bukan sebagai Mesias. Namun, Yesus tidak menolak mereka. Belas kasih Allah terus dilimpahkan bagi manusia. Maka Yesus tak ingin mereka kelaparan. Kuasa-Nya sebagai Anak Allah ditunjukkan kepada mereka lewat perbanyakkan roti dan ikan. Roti dan ikan memang bukanlah makanan mewah saat itu dan sisanya bukan karena mereka tak suka melainkan karena mereka makan sampai kenyang. Roti dan ikan makanan jasmani yangvtelah diberkati oleh Tuhan telah mengenyangkan mereka. Kita tentu ingat roti manna dari Surga bagi orang Israel dalan Perjanjian Lama.

Setelah mereka semua kenyang, lalu bagaimana reaksi mereka terhadap mujisat ini? Apakah orang banyak itu menyadari bahwa Yesus adalah Mesias dan kemudian percaya kepada Dia ? Kelihatannya tidak. Mereka hanya menyadari bahwa Yesus adalah seorang nabi (6:14). Tetapi Nabibdalam pengeryian mereka sangat berbeda sekali. Konsep nabi dan raja bercampuraduk. Mereka lebih melihat dan tertarik pada Pemberian ketimbang Pemberi. Mereka lebih memperhatikan roti daripada Yesus yang memberi roti tersebut. Sehingga mereka ingin menjadikan Yesus sebagai Raja duniawi ( ay. 15 ) yang dapat mengenyangkan mereka dengan makanan jasmani oleh mujisat. Mereka justru tidak memikirkan Roti Surgawi, Roti hidup yaitu Yesus Kristus sendiri. Terhadap anggapan ini, Yesus tidak marah. Ia hanya pergi menghindari mereka ke gunung.

Kita pun sering berlaku demikian. Bukan Kristus yang kita lihat tetapi mujisat yang terjadi atas diri kita yang dilakukan-Nya. Mengapa? Kalau Mesias Kristus yang kita lihat, maka setiap Firman-Nya didengar dan dilaksanakan. Kenyataan hidup, sering kita membutuhkan Yesus tatkala kita sengsara, kesulitan, dan mengalami masalah tetapi kehidupan kita sebelum dan sesudahnya justru jauh dari ajaran Tuhan kita Yesus Kristus. 

Kita butuh Kristus bukan untuk kehidupan Kekal, melainkan untuk kehidupan duniawi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUASA TUHAN ATAS BADAI KEHIDUPAN

                                                         Selasa, 02 Juli 2024                                                        Bacaan Mat.28:23 - 27 Dalam bacaan Injil Matius 8:23-27, kita di suguhkan tentang kisah Yesus dan para murid-Nya yang berada di perahu dan tiba-tiba badai besar melanda danombak besar mulai memasuki perahu. Para murid pun ketakutan, namun Yesus tidur dengan tenang. Mereka kemudian membangunkan Yesus dan memohon agar Dia menyelamatkan mereka.  Yesus bangun, menegur angin dan laut, lalu terjadilah keadaan teduh. Dalam kejadian ini, kita belajar bahwa Yesus memiliki kuasa yang besar atas alam. Dia mampu menguasai badai dan ...

"Keyakinan yang Muncul dari Pertemuan Pribadi dengan Kristus."

.      Hari Rabu, 03 Juli 2024         Bac. Injil Yoh. 20:24-29 Dalam injil hari ini melukiskan tentang kisah Tomas, salah satu murid Yesus, yang awalnya ragu akan kebangkitan Kristus. Namun, ketika Yesus menunjukkan tangan-Nya yang terluka dan sisi-Nya yang tertusuk tombak, Tomas menjadi yakin dan bersaksi, "Tuhanku dan Allahku!. Kisah Tomas mengingatkan kita bahwa keraguan bisa menjadi bagian dari iman, namun pertemuan pribadi dengan Kristus dapat mengubah keraguan menjadi keyakinan kokoh. Saat kita mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, kita dapat menemukan-Nya di tengah ragu dan ketidakpastian. Seperti Tomas yang melihat luka-luka Yesus, kita juga bisa menguatkan iman kita dengan melihat tanda-tanda kasih Tuhan di sekitar kita. Jangan takut untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan segala keraguan dan kebimbangan, karena Ia selalu siap mendengar dan menjawab doa-doa kita. Renungan ini juga dapat membawa pesan tentang pentingnya menghadirkan hati yang...

“Perumpamaan Pakaian Baru dan Anggur Baru”

                                      Sabtu, 06 Juli 2024                                             Matius, 9:14-17 Matius 9:14-17 berbicara tentang pertanyaan para murid Yohanes kepada Yesus mengenai puasa. Mereka bertanya mengapa murid-murid Yesus tidak berpuasa seperti yang mereka lakukan. Yesus menjawab dengan perumpamaan tentang pakaian baru dan anggur baru.   Dalam perumpamaan tersebut, Yesus menjelaskan bahwa tidak mungkin menggabungkan pakaian baru dengan kain tua karena hal itu akan merusak keduanya. Begitu pula dengan anggur baru yang harus disimpan dalam tempayan baru agar tidak ada yang terbuang. Yesus ingin menyampaikan bahwa ajaran-Nya yang baru tidak bisa disatukan dengan praktik lama yang kaku. ...