Langsung ke konten utama

KEBENARAN MENYARING IMAN

 

Bacaan Injil Sabtu, 29 April 2028
Yohanes, 6 : 60 - 69

Bacaan hari ini, penginjil Yohanes menceritakan kepada kita semua dampak dari pewartaan Yesus tentang diri-Nya sebagai Roti hidup.

Sesudah mendengar semuanya itu, murid-murid Yesus banyak yangb meninggalkan Dia karena perkataan Yesus tentang " daging-Nya adalah Makanan dan Darah-Nya adalah minuman." Perkataan ini anggap terlalu keras. Mereka tidak sanggup mendengarkannya. Iman mereka akan Dia mulai tergoncang.

Murid-murid Yesus pada ayat 60 tidak sebatas 12 rasul tetapi mereka yang telah percaya dan mengikuti Dia. Hal ini terlihat jelas pada ayat 67 yang bertanya kepada 12 murid-Nya "Apakah kamu tidak mau pergi Juga ?" Petrus mewakili murid-murid yang masih tetap bersama Yesus. Mereka tetap percaya apa yang dikatakan Yesus. Iman mereka justru semakin diperdalam. Maka kata Petrus :" Tuhan kepada siapa kami akan pergi ? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal, dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang kudus dari Allah. ( Yoh. 6: 68-69)

Jaman sekarang , pengikut-pengikut Kristus pun banyak meninggalkan Dia lantaran Sabda yang Keras. Gereja melalui para Imamnya yang mewartakan Firman yang Hidup, Dia yang adalah Roti Hidup dirasakan terlalu keras.

Banyak orang meninggalkan Yesus dengan alasan Cinta, alasan ekonomi, alasan karena allah lain yang lebih masuk akal budi dan pelbagai alasan lainnya.

Semoga kita semua masih tetap bersama Petrus, walaupun pernah meninggalkan Dia di saat yang lain lewat kata-kata (penyangkalan sebagai murid Kristus) tetapi bangkit dan bertobat. 

Badai Gelombang dalam ziarah iman pasti terjadi, namun kemauan untuk kembali kepada Dia itulah yang diinginkan Oleh Tuhan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kekuatan Doa Dalam Memulai Tugas

        Injil Lukas 6:12-19 menggambarkan Yesus yang menghabiskan waktu berdoa di gunung selama semalam sebelum memilih dua belas murid-Nya, menunjukkan pentingnya hubungan pribadi dengan Allah sebelum memulai tugas apapun.  Setelah berdoa, Yesus memilih murid-murid yang telah merasakan kuasa penyembuhan-Nya dan siap untuk melayani-Nya.  Ayat-ayat ini juga mencatat bahwa orang banyak datang kepada Yesus untuk mendengarkan pengajaran-Nya dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka, menunjukkan bahwa Yesus bukan hanya seorang guru, tetapi juga seorang penyembuh yang membawa kesembuhan fisik dan rohani.  Renungan ini mendorong kita untuk meneladani Yesus dalam berdoa, bersedia untuk mengikuti Kristus, dan percaya pada kuasa penyembuhan Allah. Oleh : Nona Ayen - Mahasiswi Stipar Magang Paroki Onekore

Belas Kasihan dan Pembagian Berkat: Dari Keterbatasan Menjadi Kelimpahan

                                         Senin, 05 Agustus 2024 Injil Matius 14:13-21 mengisahkan tentang Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan. Ketika Yesus mendengar tentang kematian Yohanes Pembaptis, Ia pergi ke tempat yang sunyi untuk berdoa. Namun, orang banyak mengikuti-Nya, dan Dia merasa belas kasihan. Kisah ini mengajarkan kita bahwa, seperti Yesus, kita dipanggil untuk peduli terhadap kebutuhan orang lain, bahkan dalam waktu sulit kita sendiri. Saat para murid menghadapi masalah kekurangan pangan, Yesus meminta mereka untuk membawa apa yang ada, dan dari yang kecil itu, Ia melakukan mukjizat yang besar. Renungan ini mengingatkan bahwa tidak ada yang terlalu kecil di tangan Tuhan. Ketika kita menyerahkan apa yang kita miliki kepada-Nya, Dia dapat mengubah keterbatasan kita menjadi berkat yang melimpah. Ini juga mengajak kita untu...

Menerima Kehadiran Tuhan dengan Hati Terbuka

  Jumat, 02 Agustus 2024 Renungan dari Injil Matius 13:54-58 membawa kita pada momen yang mendalam ketika Yesus kembali ke kampung halamannya di Nazaret. Dalam cerita ini, ketika Yesus mulai mengajar di rumah ibadat mereka, orang-orang di sana tercengang dan bertanya dari mana Ia memperoleh hikmat dan kekuatan-Nya. Namun, keheranan mereka segera berubah menjadi keraguan ketika mereka menyadari bahwa Yesus adalah anak tukang kayu yang biasa mereka kenal. Perasaan takjub berubah menjadi penolakan karena mereka tidak mampu melihat kebesaran dan keilahian Yesus di balik penampilan-Nya yang sederhana. Mereka terlalu terpaku pada pengetahuan masa lalu mereka tentang Yesus sehingga tidak bisa menerima-Nya sebagai Mesias yang dijanjikan. Renungan ini mengajarkan kita tentang bahaya menilai seseorang dari penampilan luar dan pengetahuan masa lalu yang terbatas. Kita diajak untuk membuka hati dan pikiran kita, siap menerima kehadiran Tuhan dalam bentuk-bentuk yang mungkin tidak sesuai deng...