Langsung ke konten utama

BUKALAH MATA BATIN

 

Bacaan hari Rabu, 19 April 2023
Yohanes, 3 : 16 - 21

Kisah tentang percakapan Yesus dan Nikodemus masih diwartakan oleh Gereja dalam bacaan hari ini.

Hari ini, penginjil Yohanes mau menegaskan dan membuka mata batin kita akan Kasih Karunia Allah yang mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal bagi dunia agar tidak binasa dan memperoleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16)
Allah mengutus Putra-Nya bukan untuk menghakimi dunia tetapi menyelamatkannya. (Yoh. 3:17).
Kematian Yesus di kayu Salib mengajakn kita untuk turut mati dan dilahirkan kembali dalam kebangkitan.

Menarik karena Nikodemus belum juga mengerti tentang hal ini, Yesus mencoba membuka mata batinnya dengan mengambil satu kisah dalam PL (Perjanjian Lama). Hal ini agar Nikodemus dapat mengerti setiap firman-Nya, terkhusus "Dilahirkan kembali oleh Roh dan Air."  Bagi Nikodemus, Kitab PL dan hukum taurat adalah makanan sehari-hari karena dia adalah seorang imam Yahudi.

Kisah tentang Musa yang meninggikan Ular Tembaga di Padang Gurun. (Yoh. 3:14)  ayat sebelumnya. Lalu apa hubungannya ? 
Yesus ingin membuka mata batin kepada Nikodemus agar Percaya DIA lah Mesias anak Allah. Cerita Musa meninggikan Ular tembaga dipadang gurun dapat kita baca pada Kitab Bilangan 21 : 4 - 9. Yesus mengibaratkannkematian-Nya di Kayu Salib sama seperti kisah digantungkan ular tembaga disebuah tiang. sebagaimana Musa yang orang-orang Israel memberontak melawan Allah, demikian pun Yesus orang-orang Yahudi memberontak dan membenci Dia. Namun karena Musa berdoa kepada Allah untuk membebaskan orang-orang Israel dari hukuman ular-ular yang dikirim Tuhan untuk memagut mereka, maka Allah menyuruh Musa menggantungkan Ular tembaga di tiang. Barang siapa yang dipagut ular dan memandang ke atas ular tembaga itu, maka ia tetap hidup. Demikian pun Yesus yang tergantung di Salib. pada Yoh. 3: 15 melanjutkan " Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya (tergantung di Salib) beroleh hidup kekal."

Bukalah hati kita untuk Setiap Firman-Nya agar beroleh Hidup Kekal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengampuni dan Memperbaiki Hubungan dengan Kasih

  Dalam Injil Matius 18:15-20, Yesus mengajarkan kita cara memperbaiki hubungan ketika ada orang yang berbuat salah kepada kita. Yesus tidak ingin kita memendam marah atau membalas dendam, tetapi mengajak kita untuk menegur dengan kasih. Pertama, kita diajak untuk berbicara langsung kepada orang tersebut secara pribadi. Kalau belum berhasil, ajak satu atau dua orang yang bisa menjadi saksi dan penengah. Jika masih belum berubah, barulah dibicarakan bersama komunitas atau Gereja. Semua ini dilakukan bukan untuk mempermalukan, tetapi supaya hubungan yang retak bisa dipulihkan. Yesus juga berjanji, kalau dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, Ia hadir di tengah-tengah mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, ajaran ini sangat penting. Kadang kita berselisih dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Reaksi kita sering kali adalah menghindar, bergosip, atau marah di dalam hati. Padahal Yesus mengajarkan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang benar—bicara baik-baik, sabar menden...

Tangan Allah Bekerja di Balik Segala Peristiwa

  Keluaran 2:1-15a Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Dalam kitab Keluaran 2:1-15a, menceritakan tentang kisah awal kehidupan Musa yang penuh keajaiban. Musa lahir di tengah penderitaan umat Israel, di saat bayi laki-laki diperintahkan untuk dibunuh oleh Firaun. Namun, melalui keberanian ibunya dan campur tangan Allah, Musa diselamatkan bahkan dibesarkan di istana musuh bangsanya sendiri. Di balik segala ketakutan dan penderitaan, Allah menyusun rencana yang besar melalui tangan-tangan manusia yang berani dan penuh iman. Hidup Musa membuktikan bahwa Allah hadir dan berkarya bahkan dalam situasi paling gelap sekalipun. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun sering menghadapi situasi yang sulit: masalah keluarga, tekanan ekonomi, ketidakadilan, atau rasa takut akan masa depan. Namun, seperti Musa, kita diundang untuk percaya bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Kadang, pertolongan Tuhan datang lewat orang-orang di sekitar kita, atau mel...

Kesetiaan dalam Perjanjian Cinta

Matius: 19:1-12 Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Injil Matius 19:3-12 menceritakan tentang orang farisi yang datang untuk mencobai Yesus, mereka bertanya apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya? Dengan alasan apa saja. Lalu Yesus menjawab tidakkah kalian baca bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka pria dan wanita ? Dan Ia bersabda sebab itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya? Sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan maanusia. Dalam bacaan injil hari ini mengajarkan kepada kita bahwa pernikahan bukan sekadar ikatan hukum atau tradisi, tetapi sebuah perjanjian kudus yang dimeteraikan oleh Allah. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kesetiaan ini bukan hanya berlaku bagi suami-istri, tetapi juga bagi setiap panggilan hidup yang kita jalani. Bagi yang menikah, kesetiaan diwujudkan dalam komitmen un...