Langsung ke konten utama

PERGI, BERITAKAN INJIL !

Bacaan injil Selasa, 25 April 2023
Pesta St. Markus, Penginjil
Markus, 16 : 15 - 20

Hari ini, Gereja sejagad merayakan pesta St. Markus Penginjil. Siapa itu St. Markus Penginjil ini ? 

Penginjil Markus diyakini ditulis oleh Markus yang disebut juga Yohanes yang hidup pada abad 1. Dia bukan murid dari dua belas rasul Yesus, melainkan saudara sepupu St. Bernabas Rasul Yesus (Kis.12:25). Ia selalu bersama  Paulus dan Barnabas untuk mewartakan ajaran Yesus pada bangsa-bangsa. Catatan lain menyebut Markus penginjil adalah murid kesayangan St. Petrus, Paus pertama Gereja Katolik. Petrus menyebut St. Markus dengan "anakku" (1 Ptr. 5 : 13).

 Menurut catatan Gereja Markus menulis injilnya berdasarkan apa yang didengar secara lisan dari St. Petrus murid Yesus sekitar tahun 64 - 67. Injil Markus merupakan salah satu injil Sinoptik, karena kemiripan isi. (Injil sinoptik : Matius, Markus dan Lukas).

Penginjil Markus menulis injilnya terutama untuk orang-orang Yunani dan bangsa-bangsa yang berbicara bahasa Yunani di kekaiseran Romawi. Menurut para ahli ada dua tema besar dalam injil Markus yang hendak disampaikan kepada para pembaca adalah Kerahasiaan Yesus sebagai Mesias dan kelambanan murid-murid untuk memahaminya.

Hari ini, kita mendengarkan kisah tentang perutusan Yesus bagi murid-muridNya sebelum dia naik ke Surga (ay. 15) : " Pergilah ke seluruh dunia, beritakan Injil kepada segala makhluk." Dan Yesus menegaskan kembali bahwa : " Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum." ( ay. 16).

Kita semua telah mendengarkan kabar Sukacita (Injil) yang diwartakan dan kita percaya dan dibaptis sehingga kita diselamatkan. Lalu Tuhan memberi gambaran bagaimana orang yang percaya itu dapat lakukan sesuatu atas nama-Nya (ay. 17-18).

pertanyaan bagi kita yang percaya, dibaptis apakah Otomatis diselamatkan ?

Keselamatan oleh Pembaptisan adalah sebuah anugerah Allah yang cuma-cuma. Kita selamat hanya karena kasih karunia Allah oleh iman kepada Yesus kristus (Ef.2:8). "Iman tanpa perbuatan adalah mati " (Yak. 2:17,26). Perbuatan baik itu merupakan bukti iman yang harus dilakukan hingga akhir hidup. Kesetiaan dalam imanlah yang harus diperjuangkan terus karena kita selalu jatuh dalam dosa. Namun belaskasih Allah dilimpahkan dalam pengampunan lewat Sakaremen Tobat.  Iman dan perbuatan Kasih tidak dapat dipisahkan dari anugerah keselamatan Allah Sebab pada akhirnya, Tuhan membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya (Wahyu 2: 23)- " Dan anak-anak akan Kumatikan, dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang dan bahwa  Aku akan membalaskan kepada kami setiap orang menurut perbuatannya."

Marilah kita mengimani-Nya dengan sungguh-sungguh dan mewartakan Kasih Tuhan di tengah keluarga dan masyarakat agar anugerah keselamatan pun dikaruniakan bagi kita semua.


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kekuatan Doa Dalam Memulai Tugas

        Injil Lukas 6:12-19 menggambarkan Yesus yang menghabiskan waktu berdoa di gunung selama semalam sebelum memilih dua belas murid-Nya, menunjukkan pentingnya hubungan pribadi dengan Allah sebelum memulai tugas apapun.  Setelah berdoa, Yesus memilih murid-murid yang telah merasakan kuasa penyembuhan-Nya dan siap untuk melayani-Nya.  Ayat-ayat ini juga mencatat bahwa orang banyak datang kepada Yesus untuk mendengarkan pengajaran-Nya dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka, menunjukkan bahwa Yesus bukan hanya seorang guru, tetapi juga seorang penyembuh yang membawa kesembuhan fisik dan rohani.  Renungan ini mendorong kita untuk meneladani Yesus dalam berdoa, bersedia untuk mengikuti Kristus, dan percaya pada kuasa penyembuhan Allah. Oleh : Nona Ayen - Mahasiswi Stipar Magang Paroki Onekore

Belas Kasihan dan Pembagian Berkat: Dari Keterbatasan Menjadi Kelimpahan

                                         Senin, 05 Agustus 2024 Injil Matius 14:13-21 mengisahkan tentang Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan. Ketika Yesus mendengar tentang kematian Yohanes Pembaptis, Ia pergi ke tempat yang sunyi untuk berdoa. Namun, orang banyak mengikuti-Nya, dan Dia merasa belas kasihan. Kisah ini mengajarkan kita bahwa, seperti Yesus, kita dipanggil untuk peduli terhadap kebutuhan orang lain, bahkan dalam waktu sulit kita sendiri. Saat para murid menghadapi masalah kekurangan pangan, Yesus meminta mereka untuk membawa apa yang ada, dan dari yang kecil itu, Ia melakukan mukjizat yang besar. Renungan ini mengingatkan bahwa tidak ada yang terlalu kecil di tangan Tuhan. Ketika kita menyerahkan apa yang kita miliki kepada-Nya, Dia dapat mengubah keterbatasan kita menjadi berkat yang melimpah. Ini juga mengajak kita untu...

Menerima Kehadiran Tuhan dengan Hati Terbuka

  Jumat, 02 Agustus 2024 Renungan dari Injil Matius 13:54-58 membawa kita pada momen yang mendalam ketika Yesus kembali ke kampung halamannya di Nazaret. Dalam cerita ini, ketika Yesus mulai mengajar di rumah ibadat mereka, orang-orang di sana tercengang dan bertanya dari mana Ia memperoleh hikmat dan kekuatan-Nya. Namun, keheranan mereka segera berubah menjadi keraguan ketika mereka menyadari bahwa Yesus adalah anak tukang kayu yang biasa mereka kenal. Perasaan takjub berubah menjadi penolakan karena mereka tidak mampu melihat kebesaran dan keilahian Yesus di balik penampilan-Nya yang sederhana. Mereka terlalu terpaku pada pengetahuan masa lalu mereka tentang Yesus sehingga tidak bisa menerima-Nya sebagai Mesias yang dijanjikan. Renungan ini mengajarkan kita tentang bahaya menilai seseorang dari penampilan luar dan pengetahuan masa lalu yang terbatas. Kita diajak untuk membuka hati dan pikiran kita, siap menerima kehadiran Tuhan dalam bentuk-bentuk yang mungkin tidak sesuai deng...