Langsung ke konten utama

BUKALAH HATI: TUHAN MENGUNJUNGIMU !

 

Bacaan injil Hari Senin, 3 April 2023
Yohanes, 12 : 1 - 11
-------------------------------
Bacaan hari ini, senin 3 April 2023 setelah kita merayakan penyambutan Sang Raja Memasuki Yerusalem (Minggu Palem), kelender liturgi Tahun A/1 menampilkan kisah tentang Yesus yang diurapi di Betania lewat penginjil   Yohanes.

Apabila melihat dua kisah bacaan tentang Yesus memasuki Yerusalem, dalam Injil Matius (bacaan saat Pemberkatan daun Palma - Tahun A/1) dan Injil Yohanes berdasarkan urutan bab per bab agak berbeda. Penginjil Matius menceritakan sebelum Yesus memasuki Yerusalem dengan mengisahkan mujisat penyembuhan dua orang buta ( Mat. 20:29-34)  yang tidak ada pada Injil Yohanes . Sedangkan penginjil Yohanes mengisahkan tentang Yesus memasuki Yerusalem dengan Mujizat Lazarus dibangkitkan ( Yohanes, 11:1-44) yang kisah ini tidak ada pada penginjil Matius.
Dan perbedaan lain dari kedua penginjil ini yang nampak adalah peristiwa bacaan  hari ini Yesus diurapi dengan minyak narwastu. Matius menceritakan kisah ini terjadi di rumah Simon si Kusta ( Mat. 26: 6-13) Sedangkan Yohanes menceritakan kisah ini di rumah Marta dan Maria Saudara Lasarus yang dibangkitkan.

Dapat dipahami perbedaan ini, karena pengalaman yang sama tentu diceritakan berbeda, apalagi tahun penulisan injil ini sangat jauh berbeda. Injil Matius ditulis pada tahun 65 sebelum Masehi. Sedangkan injil Yohanes diperkirakan tahun 40-140 Masehi.

Gambaran di atas dibuat agar kita pengikut Kristus, Orang Katolik memahami latar belakang kisah-Kisah karya penyelamatan Allah dalam pewartaan Yesus Kristus dan diwariskan kepada kita semua. Namun hal terpenting dan sama dalam kisah kedua Injil ini adalah Yesus diurapi dengan Minyak Narwastu. Oleh Yohanes Yesus diurapi oleh Maria dan penginjil Matius seorang perempuan.

Dan inti pewartaan hari ini adalah Yesus mengunjungi sama saudara-Nya dan makan bersama dengan mereka kemudian diurapi kepala dan kaki-Nya dengan minyak yang paling mahal serta harum semerbak. Bagi Yesus inilah ungkapan bahwa persiapan untuk penguburan-Nya nanti.

Kerelaan hati kita untuk menerima Dia di hati kita-lah yang diharapkan oleh Yesus. Agar kita dapat bersama Dia makan perjamuan. Pemberian hati yang tulus, menyerahkan diri seutuhnya kepada Dia adalah minyak narwastu yang termahal dan harum bagi Yesus. 
Maria sangat menghormati Yesus dan percaya bahwa Dia adalah Mesias maka miliknya termahal yang dimiliki dihabiskan buat Kristus.

Namun, kadang apa yang dilakukan bagi Allah (Kristus), kita membuat banyak perhitungan untung dan ruginya sebagaimana Yudas Iskariot. Hal ini karena hidup kita terpusat pada harta duniawi ( Yudas melihat minyak yang mahal harganya dihambur-hamburkan sebagai pemboroson) bukan harta surgawi yang dipikirkan.

Marilah, kita membuka pintu hati buat Kristus dan menyerahkan hal yang termahal/berharga bagi Tuhan.


Semoga



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengampuni dan Memperbaiki Hubungan dengan Kasih

  Dalam Injil Matius 18:15-20, Yesus mengajarkan kita cara memperbaiki hubungan ketika ada orang yang berbuat salah kepada kita. Yesus tidak ingin kita memendam marah atau membalas dendam, tetapi mengajak kita untuk menegur dengan kasih. Pertama, kita diajak untuk berbicara langsung kepada orang tersebut secara pribadi. Kalau belum berhasil, ajak satu atau dua orang yang bisa menjadi saksi dan penengah. Jika masih belum berubah, barulah dibicarakan bersama komunitas atau Gereja. Semua ini dilakukan bukan untuk mempermalukan, tetapi supaya hubungan yang retak bisa dipulihkan. Yesus juga berjanji, kalau dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, Ia hadir di tengah-tengah mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, ajaran ini sangat penting. Kadang kita berselisih dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Reaksi kita sering kali adalah menghindar, bergosip, atau marah di dalam hati. Padahal Yesus mengajarkan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang benar—bicara baik-baik, sabar menden...

Kesetiaan dalam Perjanjian Cinta

Matius: 19:1-12 Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Injil Matius 19:3-12 menceritakan tentang orang farisi yang datang untuk mencobai Yesus, mereka bertanya apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya? Dengan alasan apa saja. Lalu Yesus menjawab tidakkah kalian baca bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka pria dan wanita ? Dan Ia bersabda sebab itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya? Sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan maanusia. Dalam bacaan injil hari ini mengajarkan kepada kita bahwa pernikahan bukan sekadar ikatan hukum atau tradisi, tetapi sebuah perjanjian kudus yang dimeteraikan oleh Allah. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kesetiaan ini bukan hanya berlaku bagi suami-istri, tetapi juga bagi setiap panggilan hidup yang kita jalani. Bagi yang menikah, kesetiaan diwujudkan dalam komitmen un...

Tangan Allah Bekerja di Balik Segala Peristiwa

  Keluaran 2:1-15a Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Dalam kitab Keluaran 2:1-15a, menceritakan tentang kisah awal kehidupan Musa yang penuh keajaiban. Musa lahir di tengah penderitaan umat Israel, di saat bayi laki-laki diperintahkan untuk dibunuh oleh Firaun. Namun, melalui keberanian ibunya dan campur tangan Allah, Musa diselamatkan bahkan dibesarkan di istana musuh bangsanya sendiri. Di balik segala ketakutan dan penderitaan, Allah menyusun rencana yang besar melalui tangan-tangan manusia yang berani dan penuh iman. Hidup Musa membuktikan bahwa Allah hadir dan berkarya bahkan dalam situasi paling gelap sekalipun. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun sering menghadapi situasi yang sulit: masalah keluarga, tekanan ekonomi, ketidakadilan, atau rasa takut akan masa depan. Namun, seperti Musa, kita diundang untuk percaya bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Kadang, pertolongan Tuhan datang lewat orang-orang di sekitar kita, atau mel...