Langsung ke konten utama

Kuasa Penyembuhan dan Keselamatan dalam Kristus

 


                                Senin, 08 Juli 2024
                                Matius, 9:18-36

Injil Matius 9:18-36 mengisahkan tentang dua keajaiban yang dilakukan oleh Yesus yaitu: penyembuhan seorang perempuan yang menderita pendarahan selama dua belas tahun dan kebangkitan seorang anak perempuan dari kematian. Dua peristiwa ini menggambarkan kuasa dan belas kasih Kristus yang tak terbatas. Dari kisah ini, kita diajak untuk merenungi tentang keyakinan yang kokoh dan kasih karunia Tuhan yang tak terbatas. Meskipun kondisi fisik manusiawi menunjukkan keputusasaan, Yesus menunjukkan kuasa-Nya sebagai Sang Penebus yang memiliki kuasa untuk menyembuhkan dan memulihkan. Kisah ini juga mengingatkan kita akan kerentanan hidup manusia dan kuasa penyembuhan Tuhan. Masing-masing dari kita memiliki kebutuhan akan kesembuhan dan pemulihan, baik secara fisik, emosional, maupun rohani. Dari segi pribadi, renungan ini mengingatkan kita akan keajaiban dan kuasa penyembuhan Tuhan dalam hidup kita. Hal ini menguatkan harapan akan kesembuhan dan pemulihan, serta kemampuan Tuhan untuk mengubah situasi yang tampaknya tak dapat diubah. Renungan ini mengajak kita untuk memperdalam keyakinan kita dalam kuasa penyembuhan dan keajaiban Tuhan. Dalam keputusasaan dan keterbatasan manusiawi, mari kita tetap bertekun dalam doa, iman, dan pengharapan, karena kuasa Tuhan adalah kuasa yang mampu melakukan lebih dari yang kita bayangkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengampuni dan Memperbaiki Hubungan dengan Kasih

  Dalam Injil Matius 18:15-20, Yesus mengajarkan kita cara memperbaiki hubungan ketika ada orang yang berbuat salah kepada kita. Yesus tidak ingin kita memendam marah atau membalas dendam, tetapi mengajak kita untuk menegur dengan kasih. Pertama, kita diajak untuk berbicara langsung kepada orang tersebut secara pribadi. Kalau belum berhasil, ajak satu atau dua orang yang bisa menjadi saksi dan penengah. Jika masih belum berubah, barulah dibicarakan bersama komunitas atau Gereja. Semua ini dilakukan bukan untuk mempermalukan, tetapi supaya hubungan yang retak bisa dipulihkan. Yesus juga berjanji, kalau dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, Ia hadir di tengah-tengah mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, ajaran ini sangat penting. Kadang kita berselisih dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Reaksi kita sering kali adalah menghindar, bergosip, atau marah di dalam hati. Padahal Yesus mengajarkan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang benar—bicara baik-baik, sabar menden...

Kesetiaan dalam Perjanjian Cinta

Matius: 19:1-12 Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Injil Matius 19:3-12 menceritakan tentang orang farisi yang datang untuk mencobai Yesus, mereka bertanya apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya? Dengan alasan apa saja. Lalu Yesus menjawab tidakkah kalian baca bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka pria dan wanita ? Dan Ia bersabda sebab itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya? Sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan maanusia. Dalam bacaan injil hari ini mengajarkan kepada kita bahwa pernikahan bukan sekadar ikatan hukum atau tradisi, tetapi sebuah perjanjian kudus yang dimeteraikan oleh Allah. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kesetiaan ini bukan hanya berlaku bagi suami-istri, tetapi juga bagi setiap panggilan hidup yang kita jalani. Bagi yang menikah, kesetiaan diwujudkan dalam komitmen un...

Tangan Allah Bekerja di Balik Segala Peristiwa

  Keluaran 2:1-15a Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Dalam kitab Keluaran 2:1-15a, menceritakan tentang kisah awal kehidupan Musa yang penuh keajaiban. Musa lahir di tengah penderitaan umat Israel, di saat bayi laki-laki diperintahkan untuk dibunuh oleh Firaun. Namun, melalui keberanian ibunya dan campur tangan Allah, Musa diselamatkan bahkan dibesarkan di istana musuh bangsanya sendiri. Di balik segala ketakutan dan penderitaan, Allah menyusun rencana yang besar melalui tangan-tangan manusia yang berani dan penuh iman. Hidup Musa membuktikan bahwa Allah hadir dan berkarya bahkan dalam situasi paling gelap sekalipun. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun sering menghadapi situasi yang sulit: masalah keluarga, tekanan ekonomi, ketidakadilan, atau rasa takut akan masa depan. Namun, seperti Musa, kita diundang untuk percaya bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Kadang, pertolongan Tuhan datang lewat orang-orang di sekitar kita, atau mel...