Dari bacaan Injil Matius
11:1-8,
kita dipanggil untuk memprioritaskan kasih dan belas kasihan di atas
aturan-aturan keagamaan yang kaku. Yesus menegaskan bahwa kebutuhan manusia
untuk makan dan kasih sayang lebih penting daripada mematuhi tradisi-tradisi
tanpa memperhatikan konteks dan kebutuhan sesama. Pesan ini mengajarkan kita
untuk selalu mengutamakan kehendak Tuhan yang penuh kasih dalam setiap tindakan
dan keputusan kita, bahkan ketika menghadapi konflik antara aturan manusia dan
kehendak-Nya. Fleksibilitas dalam beragama juga ditekankan, di mana kita perlu
memahami bahwa dalam kondisi tertentu, penyesuaian dapat diperlukan tanpa
mengubah inti ajaran Tuhan. Dengan merenungkan hal ini, marilah kita menjadi pribadi
yang lebih peka terhadap kasih dan rahmat Tuhan, serta selalu bersedia
mengutamakan kepentingan kasih dalam hubungan dengan sesama.
Familia Asniyanti Nona Ayen
Mahasiswi STIPAR Ende
Komentar
Posting Komentar