Langsung ke konten utama

Belas Kasih Tuhan dan Panggilan untuk Mengubah Hati

 

                                    Jumat,05 Juli 2024
                                    Matius, 9:9-13

Ketika Yesus memanggil Matius, seorang pemungut cukai, untuk mengikuti-Nya, hal itu bukanlah hanya sekadar panggilan biasa, tapi panggilan pribadi. Inilah masalahnya, Yesus memanggil Matius tanpa memandang masa lalu, pekerjaan, atau status sosialnya. Dia tidak menilainya berdasarkan profesinya, tetapi melihat ke dalam hati Matius. Dalam renungan ini, kita diingatkan tentang kasih karunia Tuhan yang tak terbatas, yang melampaui kesalahan kita dan memberi kesempatan baru. Matius mungkin memiliki banyak kesalahan dalam hidupnya, tetapi panggilan pribadi Yesus kepada Matius menjadi perubahan mendasar dalam hidupnya. Renungan ini juga mengajak kita untuk melihat orang lain dengan mata kasih karunia dan belas kasih. Kita diminta untuk tidak menilai orang berdasarkan penampilan atau pengalaman masa lalu mereka, tetapi melihat mereka sebagai individu yang mereka bisa menjadi dalam Kristus. Kisah panggilan Matius oleh Yesus mengajarkan kita bahwa setiap orang adalah layak untuk diperhatikan oleh Tuhan dan menerima panggilan-Nya. Ini mengingatkan bahwa tidak ada yang begitu jauh dari rahmat Tuhan, tidak ada yang begitu berdosa, atau terpencil, atau terbuang, karena panggilan-Nya untuk diselamatkan adalah bagi semua orang. Inilah panggilan kita juga, untuk menyambut orang-orang dengan kasih dan belas kasihan, untuk melihat mereka seperti Yesus melihat Matius. Renungan ini mengajak kita untuk menyaksikan kuasa penyucian Tuhan dalam hidup Matius, dan mempertimbangkan bagaimana kita dapat merespons panggilan pribadi Tuhan bagi kita serta bagi sesama kita. Semoga kita dapat merenungkan, menerima, dan merespons panggilan-Nya dengan sukacita dan ketaatan.

Oleh : Maria Emerensiana Depa (Imel)
           Mahasiswi STIPAR Ende-Praktek Paroki St. Yosef Onekore

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUASA TUHAN ATAS BADAI KEHIDUPAN

                                                         Selasa, 02 Juli 2024                                                        Bacaan Mat.28:23 - 27 Dalam bacaan Injil Matius 8:23-27, kita di suguhkan tentang kisah Yesus dan para murid-Nya yang berada di perahu dan tiba-tiba badai besar melanda danombak besar mulai memasuki perahu. Para murid pun ketakutan, namun Yesus tidur dengan tenang. Mereka kemudian membangunkan Yesus dan memohon agar Dia menyelamatkan mereka.  Yesus bangun, menegur angin dan laut, lalu terjadilah keadaan teduh. Dalam kejadian ini, kita belajar bahwa Yesus memiliki kuasa yang besar atas alam. Dia mampu menguasai badai dan ...

"Keyakinan yang Muncul dari Pertemuan Pribadi dengan Kristus."

.      Hari Rabu, 03 Juli 2024         Bac. Injil Yoh. 20:24-29 Dalam injil hari ini melukiskan tentang kisah Tomas, salah satu murid Yesus, yang awalnya ragu akan kebangkitan Kristus. Namun, ketika Yesus menunjukkan tangan-Nya yang terluka dan sisi-Nya yang tertusuk tombak, Tomas menjadi yakin dan bersaksi, "Tuhanku dan Allahku!. Kisah Tomas mengingatkan kita bahwa keraguan bisa menjadi bagian dari iman, namun pertemuan pribadi dengan Kristus dapat mengubah keraguan menjadi keyakinan kokoh. Saat kita mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, kita dapat menemukan-Nya di tengah ragu dan ketidakpastian. Seperti Tomas yang melihat luka-luka Yesus, kita juga bisa menguatkan iman kita dengan melihat tanda-tanda kasih Tuhan di sekitar kita. Jangan takut untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan segala keraguan dan kebimbangan, karena Ia selalu siap mendengar dan menjawab doa-doa kita. Renungan ini juga dapat membawa pesan tentang pentingnya menghadirkan hati yang...

“Perumpamaan Pakaian Baru dan Anggur Baru”

                                      Sabtu, 06 Juli 2024                                             Matius, 9:14-17 Matius 9:14-17 berbicara tentang pertanyaan para murid Yohanes kepada Yesus mengenai puasa. Mereka bertanya mengapa murid-murid Yesus tidak berpuasa seperti yang mereka lakukan. Yesus menjawab dengan perumpamaan tentang pakaian baru dan anggur baru.   Dalam perumpamaan tersebut, Yesus menjelaskan bahwa tidak mungkin menggabungkan pakaian baru dengan kain tua karena hal itu akan merusak keduanya. Begitu pula dengan anggur baru yang harus disimpan dalam tempayan baru agar tidak ada yang terbuang. Yesus ingin menyampaikan bahwa ajaran-Nya yang baru tidak bisa disatukan dengan praktik lama yang kaku. ...