Langsung ke konten utama

MENGAPA KAMU TAKUT ?

Bacaan Injil Selasa, 04 Juli 2023
Matius, 8 : 23 - 27

Bacaan hari ini, penginjil Matius mengisahkan tentang angin ribut diredahkan oleh Yesus.

Peristiwa angin ribut diceritakan oleh Matius saat dimana Yesus mengajak kedua belas murid-Nya naik perahu untuk bertolak ke seberang setelah mengajar tentang hal mengikuti Dia. Hal ini karena seorang ahli taurat berkata kepada Yesus bahwa ia ingin mengikuti Yesus " Guru aku akan mengikuti Engkau kemana saja Engkau pergi" (Mat. 8:19).

Peristiwa angin badai yang terjadi, ada hubungan dengan hal mengikuti Yesus, selain Allah menunjukkan kuasa-Nya akan alam semesta ini. Dalam hal ini benarlah apa yang dikatakan Kristus, yaitu bahwa orang yang mau mengikuti-Nya harus tahu bahwa mereka akan menjumpai berbagai kesulitan (ay. 20).

Yesus tidur, penginjil Matius mau menyampaikan kepada kita akan sisi kemanusiaan Yesus. Sebagai manusia Ia pun mengalami secara fisik, kecapean dan mengantuk. Tidurnya Yesus sungguh dalam naungan Kasih Allah yang kudus. Kita dapat temukan dalam alkitab bagaimana saat kita hendak tidur dan didahului dengan doa dan memohon naungan Tuhan seperti dalam Mazmur 4:9 " dengan tentram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman." Dan juga kita temukan dalam Kis.12:6, dimana Petrus yang dalam tidur karena dibelenggu rantai dibangunkan oleh seorang Malaikat, akhirnya rantai itupun terlepas dari tangan Petrus.

Dalam tidur Yesus, hendak menunjukkan kepada murid-murid-Nya apakah mereka masih bisa mempercayai-Nya atau tidak ketika Ia tampak tidak peduli terhadap mereka. Ia tidur bukan terutama supaya tubuhnya bisa segar kembali, melainkan terlebih dengan sengaja supaya Ia dibangunkan.

Melihat betapa takutnya murid-murid saat badai datang sebenarnya hal itu tak perlu terjadi. Hal ini karena para murid sebagian besar adalah nelayan yang telah terbiasa dan tau seluk beluk tentang laut. Namun kenyataannya lain, mereka ketakutan akan badai yang datang dan membinasakannya. Akhirnya mereka pun membangunkan Guru mereka dan benrkata " Tuhan tolonglah, kita binasa" (Mat.8:25). Para murid memohon kepada Yesus, karena mereka percaya bahwa Yesus pasti menolong mereka. Walaupun mereka tidak tau apa yang akan  Yesus katakan dan lakukan. Dalam kepanikan harapan mereka pada Tuhan Yesus. Hal ini kita bisa temukan dalam Kis. 2:21. "Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan." Orang yang dengan iman ingin memperoleh keselamatan kekal dari Kristus dapat dengan yakin dan rendah hati memohon kepada-Nya untuk mendapatkan keselamatan sementara di dunia ini. Mereka memanggil-Nya " TUHAN." Disini dinyatakan bahwa Kristus pasti akan menolong dan menyelamatkan Bagi orang-orang yang mau menerima-Nya sebagai Tuhan.

Kemudian Yesus mengatakan " mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya " (Mat. 8:26) Disini, Yesus bukannya memarahi para murid-Nya karena membangunkan-Nya saat tidur tetapi menyadarkan mereka akan ketakutannya sendiri. Inilah cara Yesus hendak menyelamatkan kita. Ia menyadarkan kita dan setelah itu keselamatan pun diperoleh. Yesus memakai kalimat kamu yang kurang Percaya. Hal ini karena mereka selalu bersama Yesus dan selalu mendengar pengajaran-Nya dan melihat mujisat-mujisat yang dilakukan-Nya. Namun ternyata iman mereka masih dangkal akan Dia.

Akhirnya Yesus pun menghardik angin itu. Ia menghardik angin itu; apa yang Ia lakukan terhadap ketakutan murid-murid sebelum ini Ia lakukan sebagai Allah anugerah dan Sang Penguasa hati, yang dapat melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya di dalam diri kita; sedangkan yang sekarang ini Ia lakukan sebagai Allah atas alam, Sang Penguasa atas dunia ini, yang dapat melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya untuk kita. Dan kuasa yang sama inilah yang meredakan deru lautan dan gejolak perasaan takut (Mzm. 65:8). Bukan saja angin badai berhenti tunduk atas kuasa Allah tetapi air pun menjadi tenang. Suasana berubah dari kekacauan, badai yang menimbulkan ketakutan dan kecemasan akan binasa menjadi suasana tenang, lega dan damai.

Hal ini membuat mereka takjub (ay. 27). Heranlah orang-orang itu. Mereka sudah lama mengenal laut tetapi selama hidup belum pernah melihat angin ribut tiba-tiba berubah menjadi sangat teduh seperti ini. Semua tanda dan ciri suatu mujizat ada dalam peristiwa ini; hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata mereka. 

Kita sebagai pengikut Kristus dalam ziarah menuju rumah bapa pasti akan mengalami badai di tengah ziarah. Diantara kita mungkin merasakan bahwa Tuhan meninggalkan kita, tidak peduli dengan pelbagai masalah yang dihadapi padahal Tuhan selalu dekat dengan kita, satu perahu dengan kita.

Saat itulah, Tuhan mau mengatakan kepada kita Aku selalu berada bersama kamu, Aku menyertai kamu sampai akhir zaman.

Dalam kecemasan, ketakutan satu-satunya harapan dan permohonan adalah kepada Dia. Namun, asalkan kita selalu percaya bahwa dialah Tuhan, Putera Allah, Sang Penyelamat. Berserulah kepada Dia saat kita mengalami badai hidup, badai hidup dalam rumah tangga, badai hidup sebagai pasangan suami-istri, badai hidup dalam pekerjaan, badai hidup dalam segala permasalahan : TUHAN, TOLONGLAH.....

Tuhan akan menolong kita dengan cara-Nya. PERCAYALAH !


    • .  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUASA TUHAN ATAS BADAI KEHIDUPAN

                                                         Selasa, 02 Juli 2024                                                        Bacaan Mat.28:23 - 27 Dalam bacaan Injil Matius 8:23-27, kita di suguhkan tentang kisah Yesus dan para murid-Nya yang berada di perahu dan tiba-tiba badai besar melanda danombak besar mulai memasuki perahu. Para murid pun ketakutan, namun Yesus tidur dengan tenang. Mereka kemudian membangunkan Yesus dan memohon agar Dia menyelamatkan mereka.  Yesus bangun, menegur angin dan laut, lalu terjadilah keadaan teduh. Dalam kejadian ini, kita belajar bahwa Yesus memiliki kuasa yang besar atas alam. Dia mampu menguasai badai dan laut dengan hanya mengucapkan satu kalimat. Ini mengingatkan kita bahwa kita bisa percaya dan bergantung kepada-Nya dalam setiap kesulitan yang kita hadapi.  Renungan dari bacaan ini mengajarkan kita untuk mempercayai kuasa dan kehadiran Tuhan dalam hidup kita, bahkan saat badai kehidupan melanda. Kita tidak perlu takut, karena Tuhan s

YESUS TABIB MAHAKUASA

Bacaan Injil, Jumat 12 Januari 2024 Markus 2: 1-1 2 Saudara saudari yang terkasih dalam Yesus mengampuni dosa jauh lebih penting daripada menyembuhkan penyakit , namun hanya Yesus yang diberi kuasa untuk mengampuni dosa. Dunia sekarang manusia tidak memiliki obat untuk pulih dari dosa karena memang dosa adalah jenis penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh siapapun kecuali Dia sang juru selamat'. Yesus tidak langsung menyembuhkan sakit fisiknya, tetapi memberi prioritas pada kesembuhan rohani dengan cara mengampuni dosa. Apa artinya kesembuhan fisik jika kerohaniannya tetap lumpuh dan sakit? Yesus tidak hanya memulihkan tetapi menyelipkan pengajarannya yang berharga bahwa lumpuh rohani jauh lebih berbahaya dan mematikan ketimbang kelumpuhan fisik.Ia tertarik dengan iman yang begitu mendalam dari Rombongan yang membawa orang lumpuh tersebut. Niat yang kuat ingin menjumpai Yesus bukan hanya tanda simpatik bagi sahabat yang lumpuh namun mereka tau bahwa Yesus sanggup memulihkan sang

MENGIKUTI YESUS TANPA KEPALSUAN

  Bacaan Injil Jumat 05 Januari 2024 Yohanes, 1:43 - 51 Hari ini penginjil Yohanes kembali mengisahkan tentang murid Yesus yang mengikuti Dia. Kemarin Andreas dan Simon yang di sapa Yesus dengan Kayafas (Patrus) mengikuti Yesus dan menjadi murid-Nya. Hari ini, Filipus yang panggil dan diajak untuk mengikutinya. Hanya dengan berkata: "Ikutilah Aku!" Filipus pun tanpa pertimbangan. Mengikuti-Nya. Dan sebagaimana Andreas mengajak Simon Petrus untuk mengikuti Sang Mesias, kini Filipus menemui Natanael dan mewartakan pertemuan dia dan Sang Guru, Mesias Anak Allah. "Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan para nabi, yaitu  Yesus anak Yusuf dari Nazareth. Lain hal dengan Simon Petrus yang kemarin kita dengar langsung mengikuti ajakan Andreas dan menemui Yesus. hari ini Natanael tidak begitu saja percaya ajakan Filipus. " Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazareth?" demikian keraguan Natanael akan pernyataan Filipus. Namun, sebagai