Bacaan Injil Senin, 31 Juli 2023
Yesus mengajar dengan berbagai perumpamaan tidak saja kepada orang banyak, tetapi juga kepada para murid-Nya. Lima perumpamaan yang kita baca kini berbicara tentang Kerajaan Surga. Dua yang pertama untuk orang banyak, tiga yang terakhir untuk para murid.
Perumpamaan pertama menegaskan daya pertumbuhan dahsyat Kerajaan Surga Seperti halnya benih sesawi awalnya seolah kecil, tetapi sesudah bertumbuh pasti akan menjadi pohon teramat besar (ayat31-32), demikian juga dengan pewartaan Kerajaan Surga yang Yesus beritakan. Pohon yang rindang tentu menjadi tenpat untuk berteduh dikala kepanasan. Burung-burung saja mencari tempat untuk bersarang karena disana ditemukan kedamaian dan kenyamanan. Demikian halnya Kerajaan Surga. Kita harus mencari dan menemukannya disana kehidupan baru pwnuh sukacita, kedamaian dan keselamatan ditemukan.
Hal lain juga kita jumpai dalam perumpamaan ragi. Transformasi menyeluruh Kerajaan Surga berlangsung secara diam-diam namun nyata (ayat 33). Kata kunci adalah kata menyeluruh. Proses transformasinya tidak kelihatan, tetapi akibatnya terhadap seluruh dunia jelas terlihat. Seluruh alam semesta mengalami transformasi. Kerajaan Surga bekerja dahsyat memperbarui seluruh ciptaan.
Hal yang terutama dari kita adalah Kerajaan Surga harus direspons dengan benar. Pengurbanan seperti yang dilakukan penemu harta terpendam mutlak dilakukan oleh mereka yang ingin menjadi warga Kerajaan Surga. Kerajaan Surga menjadi yang terutama dan pertama dalam hidup kita sehingga segala sesuatu menjadi tidak berharga (ayat 43-45). Pengurbanan itu akan tidak sebanding dengan nilai Kerajaan Surga dan sukacita mendapatkannya (ayat 44b).
Warta Kerajaan Surga bukan untuk ditanggapi sambil lalu. Respons orang terhadap warta Kerajaan Surga itu akan menentukan nasib kekalnya. Maka warta Kerajaan Surga sekaligus menjanjikan hidup kekal dan binasa kekal .Hal ini dapat kita baca pada Mat. 13:47-50 dimana Yesus berbicara perumpamaan tentang pukat.
Yesus tidak saja mengajarkan tentang Kerajaan Surga, Ia sendiri adalah Kerajaan Surga itu. Ia menjalani pemerintahan Allah dalam hidup-Nya, mewujudkan Kerajaan Surga dengan mati dan bangkit mengalahkan dosa dan maut.
Binatang saja mencari tempat untuk mencari keselamatan dirinya, apalagi kita.
Masihkah kita mencari hal lain yang justru membinasakan diri kita ssndiri?
Komentar
Posting Komentar