Langsung ke konten utama

DOSAMU SUDAH DIAMPUNII

Bacaan Injil Kamis, 06 Juli 2023
Matius, 9: 1 - 

Hari ini penginjil Matius mengisahkan tentang Kristus yang menyembuhkan orang yang sakit lumpuh. 

Ayat-ayat pertama dalam kisah ini mengharuskan kita untuk melihat kembali bagian penutup dari pasal sebelumnya. Dalam bagian penutup itu kita mendapati orang Gadara begitu marah karena mereka kehilangan banyak babi, sehingga mereka tidak ingin Kristus terus berada di situ, dan memohon kepada-Nya untuk segera meninggalkan daerah mereka. Setelah Yesus diusir oleh orang-orang Gadara di kota itu, naiklah Ia ke dalam perahu lalu menyeberangIa datang ke kota-Nya sendiri, Kapernaum, tempat tinggal-Nya yang utama pada saat itu (Mrk. 2:1), dan karena itu tempat ini disebut kota-Nya sendiri. Ia telah membuktikan sendiri bahwa seorang nabi sedikit sekali dihormati di daerah dan kotanya sendiri. Namun demikian, Ia tetap datang ke sana, karena Ia tidak mencari kehormatan-Nya sendiri, melainkan, dalam keadaan merendahkan diri, Ia rela dihina orang. Semua peristiwa yang dicatat dalam pasal ini terjadi di Kapernaum, dan karena itu ditempatkan bersama-sama di sini, meskipun, jika diselaraskan dengan para penulis Injil yang lain, ada peristiwa-peristiwa lain yang terjadi di tengah-tengahnya. Sementara orang Gadara ingin agar Kristus pergi, orang di Kapernaum menerima-Nya. Jika Kristus dihina oleh sebagian orang, maka sebagian orang yang lain akan memuliakan-Nya; jika yang satu tidak mau menerima-Nya, yang lain akan menerima-Nya.

Dalam kisah  ini diceritakan orang lumpuh itu dibawa teman-temannya kepada Yesus. Namun tidak diceritakan apakah atas permintaan orang lumpuh itu sendiri agar dia dibawa kepada Yesus. Disini yang terutama adalah kepedulian teman-temannya kepada sama saudara yang 3tak berdaya agar dapat disembuhkan. Mereka membawa kepada orang yang tepat dan mereka yakin dan percaya Yesus dapat menyembuhkannya. 

Maka timbulah belas kasih Kristus. Ia pun mengatakan kepada orang lumpuh itu :"Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Yesus ingin meyakinkan orang lumpuh itu, akan imannya kepada Dia. Kalau iman sahabat-sahabatnya sudah dinyatakan dalam usaha membawanya kepada Kristus. Ucapan ini juga, mengandung keramahan yang memulihkan bagi orang yang sedang sakit, dan cukup untuk membuatnya merasa nyaman atas rasa sakitnya, sehingga beban atas penyakitnya pun menjadi ringan. Kita tidak melihat adanya sepatah kata pun yang diucapkan kepada Kristus. Mungkin orang sakit yang malang itu tidak dapat berbicara untuk dirinya sendiri, sedangkan mereka yang membawanya lebih suka untuk berbicara melalui perbuatan daripada perkataan. 

Sebuah sapaan penuh kasih, Anak-Ku. Perhatikanlah, bagi orang yang sedang menderita, dorongan dan penghiburan itu akan terasa seperti sedang berbicara kepada seorang anak, karena penderitaan itu bagaikan disiplin seorang bapa (Ibr. 12:5). Apa yang dilakukan Yesus ? Justru mengampuni dan menghapus dosa terlebih dahulu dari orang lumpuh itu. Hal ini karena menurut orang Yahudi sakit yang derita adalah kutukan dari Allah. Yesus mengampuni orang itu, agar dia mengalami ketenangan jiwa.

Namun justru ini yang menjadi keberatan ahli-ahli Taurat. Namun mereka tidak berani mengatakan keberatannya langsung ke Yesus melainkan menggerutu dalam hati. Tindakan Yesus di pandang sebagai penghujatan terhadap Allah. Tuhan Mahatau apa yang kita pikirkan. Ahli-ahli Taurat masih belum percaya akan kuasa Yesus sebagai Anak Allah. Kita diingatkan  apa yang ditulis  pemazmur 139:2 " Ia mengetahui pikiran-pikiran kita dari jauh."

Yesus mempertegas dan membuka pikiran mereka (ahli-ahli Taurat) yang jahat itu bahwa Dia adalah Kristus, Sabda yang telah menjadi manusia. Maka Yesus memakai kata Anak Manusia yang punya kuasa untuk mengampuni dosa. 

Setelah Yesus menegur mereka, Ia pun berkata kepada orang buta itu, " Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!" ( Mat. 9:6). Disini Yesus mau menujukkan kuasa-Nya maka disuruh orang lumpuh itu bangun sendiri dan angkat tempat tidur tanpa lagi dibantu oleh teman-temannya. Dan pulang ke rumah tunjukkan Kemuliaan Allah dan kabar gembira di tengah keluarga atas kemurahan dan belas kasih Allah.

Mengapa Yesus tidak langsung menyembuhkan orang lumpuh itu dengan kata-kata atau tindakan sebagaimana mujisat lainnya yang kita dengar dan baca, tetapi justru mengampuni dosa terlebih dahulu ? Disini hendak mengajarkan kita dan penginjil Matius mau menyampaikan betapa pentingnya Sakramen Tobat sebelum kita meminta/memohon kepada Bapa dan Putra-Nya. Kesucian jiwa, pembersihan dosa-dosa atas kejahatan kita harus diampuni terlebih dahulu maka pasti Tuhan akan mengabulkan dan menyembuhkan kita baik secara jasmani maupin Rohani. Mohon pengampunanan Tuhan adalah hal yang utama untuk memperoleh belas kasih Allah.

Pengijil Matius juga mau mengajarkan kita lewat kisah ini menolong sesama untuk selalu datang ke Yesus Tuhan adalah bagian dari pembaptisan yang telah kita terima sebagai murid-murid-Nya.
Kita jangan berlaku sebagai ahli-ahli Taurat yang tak bergembira karena dosa sahabat telah diampuni malahan memupuk ketidakpercayaan dan Iman kepada Dia yang Mahakuasa.

Marilah kita menolong sesama yang menderita baik fisik dan rohani untuk menghantar ke jalan keselamatan yaitu kepada jalan yang benar Yesus Kristus. Dan selalu memohon belas kasih pengampunan dari Dia agar kita pun boleh mengalami kesembuhan jiwa dan raga dan memuliakan Allah karena perbuatan besar-Nya.

Pengakuan dosa dan pengampunan adalah pintu untuk mendapat rahmat dan belaskasih Allah agar apa yang kita minta kepada-Nya akan dikabulkan.










Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUASA TUHAN ATAS BADAI KEHIDUPAN

                                                         Selasa, 02 Juli 2024                                                        Bacaan Mat.28:23 - 27 Dalam bacaan Injil Matius 8:23-27, kita di suguhkan tentang kisah Yesus dan para murid-Nya yang berada di perahu dan tiba-tiba badai besar melanda danombak besar mulai memasuki perahu. Para murid pun ketakutan, namun Yesus tidur dengan tenang. Mereka kemudian membangunkan Yesus dan memohon agar Dia menyelamatkan mereka.  Yesus bangun, menegur angin dan laut, lalu terjadilah keadaan teduh. Dalam kejadian ini, kita belajar bahwa Yesus memiliki kuasa yang besar atas alam. Dia mampu menguasai badai dan laut dengan hanya mengucapkan satu kalimat. Ini mengingatkan kita bahwa kita bisa percaya dan bergantung kepada-Nya dalam setiap kesulitan yang kita hadapi.  Renungan dari bacaan ini mengajarkan kita untuk mempercayai kuasa dan kehadiran Tuhan dalam hidup kita, bahkan saat badai kehidupan melanda. Kita tidak perlu takut, karena Tuhan s

YESUS TABIB MAHAKUASA

Bacaan Injil, Jumat 12 Januari 2024 Markus 2: 1-1 2 Saudara saudari yang terkasih dalam Yesus mengampuni dosa jauh lebih penting daripada menyembuhkan penyakit , namun hanya Yesus yang diberi kuasa untuk mengampuni dosa. Dunia sekarang manusia tidak memiliki obat untuk pulih dari dosa karena memang dosa adalah jenis penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh siapapun kecuali Dia sang juru selamat'. Yesus tidak langsung menyembuhkan sakit fisiknya, tetapi memberi prioritas pada kesembuhan rohani dengan cara mengampuni dosa. Apa artinya kesembuhan fisik jika kerohaniannya tetap lumpuh dan sakit? Yesus tidak hanya memulihkan tetapi menyelipkan pengajarannya yang berharga bahwa lumpuh rohani jauh lebih berbahaya dan mematikan ketimbang kelumpuhan fisik.Ia tertarik dengan iman yang begitu mendalam dari Rombongan yang membawa orang lumpuh tersebut. Niat yang kuat ingin menjumpai Yesus bukan hanya tanda simpatik bagi sahabat yang lumpuh namun mereka tau bahwa Yesus sanggup memulihkan sang

MENGIKUTI YESUS TANPA KEPALSUAN

  Bacaan Injil Jumat 05 Januari 2024 Yohanes, 1:43 - 51 Hari ini penginjil Yohanes kembali mengisahkan tentang murid Yesus yang mengikuti Dia. Kemarin Andreas dan Simon yang di sapa Yesus dengan Kayafas (Patrus) mengikuti Yesus dan menjadi murid-Nya. Hari ini, Filipus yang panggil dan diajak untuk mengikutinya. Hanya dengan berkata: "Ikutilah Aku!" Filipus pun tanpa pertimbangan. Mengikuti-Nya. Dan sebagaimana Andreas mengajak Simon Petrus untuk mengikuti Sang Mesias, kini Filipus menemui Natanael dan mewartakan pertemuan dia dan Sang Guru, Mesias Anak Allah. "Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan para nabi, yaitu  Yesus anak Yusuf dari Nazareth. Lain hal dengan Simon Petrus yang kemarin kita dengar langsung mengikuti ajakan Andreas dan menemui Yesus. hari ini Natanael tidak begitu saja percaya ajakan Filipus. " Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazareth?" demikian keraguan Natanael akan pernyataan Filipus. Namun, sebagai