Langsung ke konten utama

BERBAHAGIALAH YANG MENDENGAR DAN MELIHAT

Bacaan Injil Rabu, 26 Juli 2023
Mat. 13:16-17

Hari ini adalah perayaan memperingati St. Yoakim, Sta. Anna orangtua Santa Perawan Maria Bunda Tuhan kita Yesus Kristus. Kita mengetahui bahwa Anna ibu Maria melahirkan Maria saat lanjut usia. Doa yang tak putus-putusnya kepada Allah akhirnya membuahkan hasil, Malaikat Tuhan datang memberikan kabar gembira akan kehamilannya.

Di hari memperingati St. Yoakim dan Sta. Anna Gereja mengajak kita semua merenungi bacaan yang singkat, hanya dua ayat. Ayat 16-17, pada perikop ini adalah bagian pengajaran Yesus tentang perumpamaan seorang penabur.

Perumpamaan ini tentang tanggapan kita terhadap Firman yang diwartakan oleh Kristus. Sebagian orang berhasil dipanggil untuk menjadi murid-murid Kristus dan benar-benar ingin diajar oleh-Nya. Mereka pun diberi pengajaran dan bertumbuh pesat dalam pengetahuan, yang diberikan melalui perumpamaan-perumpamaan ini, apalagi kalau disertai penjelasan. Dengan semua perumpamaan itu, perkara-perkara mengenai Allah dibuat menjadi lebih jelas dan lebih mudah, lebih bisa dimengerti dan terasa lebih akrab, dan lebih mudah untuk diingatMatamu melihat dan telingamu mendengar. Mereka saat itu, dijaman Yesus melihat kemuliaan Allah dalam pribadi Kristus, dan mereka mendengar pikiran Allah dalam ajaran Kristus. Mereka telah melihat banyak hal, dan ingin melihat lebih banyak lagi, dan dengan demikian mereka dipersiapkan untuk menerima pengajaran yang lebih lanjut. Mereka memiliki kesempatan untuk itu, dengan menjadi pengikut setia Kristus, dan mereka akan terus memilikinya setiap hari, dan akan semakin bertumbuh dalam anugerah. Nah, mengenai ini Kristus berkata yang meruapakan Suatua berkat. Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar (ay.16). Ini adalah kebahagiaan kita dan untuk kebahagiaan ini kita berutang kepada Allah atas kebaikan dan berkat istimewa-Nya ini. Ini adalah berkat yang sudah dijanjikan, yaitu bahwa pada hari-hari Mesias mata orang-orang yang melihat tidak lagi akan tertutup (Yes. 32:3). Mata orang-orang percaya yang paling hina, yang mengenal anugerah Kristus melalui pengalaman mereka sendiri, lebih berbahagia daripada mata para cendekiawan yang paling hebat dan para filsuf yang paling besar yang tidak mengenal Allah, yang seperti ilah-ilah sembahan mereka, mempunyai mata, tetapi tidak melihatBerbahagialah matamu. Kebahagiaan sejati timbul dari pengertian yang benar dan pengenalan yang terus-menerus akan rahasia-rahasia Kerajaan Allah. Telinga yang mendengar dan mata yang melihat adalah pekerjaan Allah dalam diri orang yang dikuduskan. Telinga dan mata seperti itu adalah pekerjaan anugerah-Nya (Ams. 20:12), suatu pekerjaan yang mulia, yang akan disempurnakan dengan kuasa, ketika mereka yang sekarang melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, nanti akan melihat muka dengan muka. Untuk menggambarkan kebahagiaan inilah Kristus begitu banyak berkata-kata tentang penderitaan orang-orang yang dibiarkan dalam ketidaktahuan mereka; mereka mempunyai mata, tetapi tidak melihat; tetapi berbahagialah matamu. Pengetahuan mengenai Kristus merupakan suatu karunia istimewa bagi kita yang memilikinya, dan karena itu, kita mempunyai kewajiban-kewajiban yang lebih besar (Yoh.14:22). Para rasul harus mengajar orang lain, dan karena itu mereka sendiri diberkati dengan berbagai penemuan yang sangat jelas akan kebenaran ilahi. 

Sebagai berkat dari Yang Mahatinggi, yang dirindukan oleh setiap orang, tetapi yang tidak dikaruniakan kepada, banyak nabi dan orang benar (ay.17). Orang-orang kudus pada zaman Perjanjian Lama, yang melihat terang Injil dengan samar-samar, sangat mendambakan penyataan-penyataan yang lebih jauh lagi. Walaupun telah diberi sejumlah sosok, bayangan, dan nubuat mengenai hal-hal tersebut, mereka tetap rindu untuk melihat Inti dari semuanya ini, yakni tujuan akhir yang mulia dari hal-hal yang tidak dapat mereka lihat dengan mantap. Mereka rindu memandang bagian dalam yang penuh kemuliaan dari hal-hal itu yang hanya bisa mereka lihat dari kejauhan. Mereka ingin melihat Keselamatan besar, Penghiburan bagi Israel, tetapi tidak melihatnya, sebab waktunya belum tiiba.

K  Kita yang hidup.jaman ini, sama seperti para nabi dan orang benar. Kita mempunya mata dan telinga yang normal, namun tidak dapat melihat dan mendengarkan seruan-Nya karena kita telah menutup mata dan telinga itu. 

K  kita lebih senang melihat dan mendengar hal-hal duniawi. Mata menjadi terang benderang dan telinga lebih peka mendengar akan hal-hal duniawi. 

K Kita lebih suka melihat kesalahan dan dosa  orang lain, melihat kesenangan duniawi. Kita lebih senang mendengar gosip, mendengar tawaran duniawi. Namun, Firman Allah kita menjadi buta dan tuli karena dianggap sebagai penghalang.

    Marilah kita membuka hati untuk melihat dan mendengar Sabda-Nya agar kita pun pantas disebut : "YANG BERBAHAGIA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUASA TUHAN ATAS BADAI KEHIDUPAN

                                                         Selasa, 02 Juli 2024                                                        Bacaan Mat.28:23 - 27 Dalam bacaan Injil Matius 8:23-27, kita di suguhkan tentang kisah Yesus dan para murid-Nya yang berada di perahu dan tiba-tiba badai besar melanda danombak besar mulai memasuki perahu. Para murid pun ketakutan, namun Yesus tidur dengan tenang. Mereka kemudian membangunkan Yesus dan memohon agar Dia menyelamatkan mereka.  Yesus bangun, menegur angin dan laut, lalu terjadilah keadaan teduh. Dalam kejadian ini, kita belajar bahwa Yesus memiliki kuasa yang besar atas alam. Dia mampu menguasai badai dan ...

"Keyakinan yang Muncul dari Pertemuan Pribadi dengan Kristus."

.      Hari Rabu, 03 Juli 2024         Bac. Injil Yoh. 20:24-29 Dalam injil hari ini melukiskan tentang kisah Tomas, salah satu murid Yesus, yang awalnya ragu akan kebangkitan Kristus. Namun, ketika Yesus menunjukkan tangan-Nya yang terluka dan sisi-Nya yang tertusuk tombak, Tomas menjadi yakin dan bersaksi, "Tuhanku dan Allahku!. Kisah Tomas mengingatkan kita bahwa keraguan bisa menjadi bagian dari iman, namun pertemuan pribadi dengan Kristus dapat mengubah keraguan menjadi keyakinan kokoh. Saat kita mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, kita dapat menemukan-Nya di tengah ragu dan ketidakpastian. Seperti Tomas yang melihat luka-luka Yesus, kita juga bisa menguatkan iman kita dengan melihat tanda-tanda kasih Tuhan di sekitar kita. Jangan takut untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan segala keraguan dan kebimbangan, karena Ia selalu siap mendengar dan menjawab doa-doa kita. Renungan ini juga dapat membawa pesan tentang pentingnya menghadirkan hati yang...

“Perumpamaan Pakaian Baru dan Anggur Baru”

                                      Sabtu, 06 Juli 2024                                             Matius, 9:14-17 Matius 9:14-17 berbicara tentang pertanyaan para murid Yohanes kepada Yesus mengenai puasa. Mereka bertanya mengapa murid-murid Yesus tidak berpuasa seperti yang mereka lakukan. Yesus menjawab dengan perumpamaan tentang pakaian baru dan anggur baru.   Dalam perumpamaan tersebut, Yesus menjelaskan bahwa tidak mungkin menggabungkan pakaian baru dengan kain tua karena hal itu akan merusak keduanya. Begitu pula dengan anggur baru yang harus disimpan dalam tempayan baru agar tidak ada yang terbuang. Yesus ingin menyampaikan bahwa ajaran-Nya yang baru tidak bisa disatukan dengan praktik lama yang kaku. ...