Saudara-saudari terkasih, dalam Injil hari ini Yesus menegaskan hukum yang paling utama yaitu mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi, serta mengasihi sesama seperti diri sendiri. Segala peraturan, hukum, dan ajaran iman sebenarnya berpangkal pada kasih. Tanpa kasih, semua perbuatan baik hanya akan menjadi kewajiban kosong yang tidak bermakna.
Yesus mengingatkan kita bahwa hubungan dengan Allah tidak bisa dipisahkan dari hubungan dengan sesama. Mengaku cinta Tuhan tetapi membenci sesama berarti kita belum sungguh memahami hukum kasih. Sebaliknya, ketika kita peduli, menolong, dan menghargai sesama, saat itu juga kita sedang mengasihi Allah yang hadir dalam diri mereka.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita diajak untuk mengekspresikan kasih bukan hanya dengan kata-kata, tetapi lewat sikap nyata: menghargai keluarga, membantu yang lemah, memaafkan yang bersalah, dan menjaga persaudaraan. Dengan demikian, kasih yang kita hidupi sungguh menjadi dasar iman yang mempersatukan kita dengan Allah dan sesama.
Merry Bidho
Mahasiswi STIPAR Ende


Komentar
Posting Komentar