Saudara-saudari terkasih, Injil hari ini mengisahkan perumpamaan tentang perjamuan kawin yang disiapkan raja. Banyak orang yang diundang, tetapi mereka menolak dan bahkan ada yang berlaku kasar terhadap para utusan. Akhirnya raja mengundang semua orang dari jalanan, baik yang jahat maupun yang baik, supaya ruang perjamuan penuh. Namun, ada satu orang yang tidak mengenakan pakaian pesta dan akhirnya dikeluarkan.
Melalui kisah ini Yesus ingin menegaskan bahwa Allah selalu mengundang kita masuk ke dalam perjamuan kasih-Nya. Semua orang diundang, tanpa terkecuali. Tetapi undangan itu menuntut sikap yang layak, yaitu hati yang siap, iman yang hidup, dan perbuatan yang nyata. Tidak cukup hanya hadir, tetapi kita harus mengenakan “pakaian pesta,” yakni hidup yang selaras dengan kehendak Allah.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menerima undangan Allah lewat doa, misa, sabda-Nya, maupun perbuatan kasih. Pertanyaannya, apakah kita siap hadir dengan hati terbuka, atau kita menolak karena sibuk dengan urusan duniawi? Marilah kita belajar untuk merespons undangan Tuhan dengan sungguh-sungguh, dan mengenakan pakaian pesta berupa iman, kasih, serta pertobatan. Dengan demikian, kita layak ikut serta dalam perjamuan sukacita Kerajaan Allah.


Komentar
Posting Komentar