Dalam Injil Lukas 14:1-6, Yesus menyembuhkan seorang penderita sakit busung air pada hari Sabat di rumah seorang pemimpin Farisi. Melalui tindakan ini, Yesus menegaskan bahwa kasih dan belas kasihan tidak boleh dibatasi oleh aturan atau tradisi keagamaan. Ia menunjukkan bahwa melakukan kebaikan dan menolong sesama adalah kehendak Allah yang sejati, bahkan di hari yang dianggap “khusus”. Dalam kehidupan kita, sering kali kita terjebak dalam rutinitas dan aturan yang membuat kita lupa pada inti ajaran Kristus, yaitu kasih. Perikop ini mengajak kita untuk berani mendahulukan kemanusiaan dan kasih dalam setiap situasi bahwa membantu orang yang menderita, kapan pun dan di mana pun, selalu lebih berharga di mata Tuhan daripada sekadar menaati aturan tanpa cinta. Merry Bidho/Mahasiswi Stipar Ende