Langsung ke konten utama

KERENDAHAN HATI MEWARTAKAN KRISTUS

Bacaan Injil Sabtu, 06 Januari 2024
Markus 1:7-11

Hari ini, Yohanes pembaptis dikisahkan oleh penginjil Markus sebagai orang yang menyadari diri akan kedudukannya dan tugasnya yang diberikan Tuhan kepadanya.
Yohanes tidak mengagung-agungkan dirinya karena pengikutnya banyak. Ia menyadari tugasnya untuk mempersiapkan "jalan" bagi Dia yang akan datang, bahkan sampai tindakan yang merendahkan dirinya sendiri pun tak dapat dilakukan. "Membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak." Yohanes pembaptisan hendak memberitakan Kristus, Anak Allah  yang Mahaagung. Iyalah yang pertama memberitakan kepada kita semua akan Kabar gembira. Kalau pembaptisan dengan air adalah pembaptisan pertobatan, tetapi pembaptisan Kristus adalah pembaptisan dengan Roh Kudus yang menyelamatkan kita semua. Misteri Allah tritunggal diungkapkan oleh penginjil Markus dimana Allah menyatakan diri-Nya melalui Putera-Nya: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mu-lah Aku berkenan." dan Kristus akan membaptis dengan Roh Kudus.

Dalam hidup, kita kadang kurang menyadari akan kehadiran Allah Tritunggal Mahakudus yang memberi kuasa dan kekuatan untuk melakukan sesuatu. Kerendahan hati, masih jauh dari kehidupan kita. Kita menganggap diri jauh lebih penting dari orang lain bahkan terhadap Allah sendiri yang telah membaptisan kita dengan Roh Kudus. Kita menganggap diri kuasa yang kita peroleh adalah karena kekuatan kita sendiri. Kita bahkan tidak bekerjasama dengan Allah pencipta pemberi kehidupan untuk mewartakan Putera-Nya. Untuk mewartakan Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Akhirnya kita jatuh dan tak bangkit kembali. Penderitaan yang abadi akhirnya yang menjadi upah bagi kita semua yang sombong akan hidup ini.

Marilah kita menyadari akan kuasa Agung Tritunggal Mahakudus, Bapa, Putera dan Roh Kudus dan mewartakannya di tengah dunia.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kekuatan Doa Dalam Memulai Tugas

        Injil Lukas 6:12-19 menggambarkan Yesus yang menghabiskan waktu berdoa di gunung selama semalam sebelum memilih dua belas murid-Nya, menunjukkan pentingnya hubungan pribadi dengan Allah sebelum memulai tugas apapun.  Setelah berdoa, Yesus memilih murid-murid yang telah merasakan kuasa penyembuhan-Nya dan siap untuk melayani-Nya.  Ayat-ayat ini juga mencatat bahwa orang banyak datang kepada Yesus untuk mendengarkan pengajaran-Nya dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka, menunjukkan bahwa Yesus bukan hanya seorang guru, tetapi juga seorang penyembuh yang membawa kesembuhan fisik dan rohani.  Renungan ini mendorong kita untuk meneladani Yesus dalam berdoa, bersedia untuk mengikuti Kristus, dan percaya pada kuasa penyembuhan Allah. Oleh : Nona Ayen - Mahasiswi Stipar Magang Paroki Onekore

Menerima Kehadiran Tuhan dengan Hati Terbuka

  Jumat, 02 Agustus 2024 Renungan dari Injil Matius 13:54-58 membawa kita pada momen yang mendalam ketika Yesus kembali ke kampung halamannya di Nazaret. Dalam cerita ini, ketika Yesus mulai mengajar di rumah ibadat mereka, orang-orang di sana tercengang dan bertanya dari mana Ia memperoleh hikmat dan kekuatan-Nya. Namun, keheranan mereka segera berubah menjadi keraguan ketika mereka menyadari bahwa Yesus adalah anak tukang kayu yang biasa mereka kenal. Perasaan takjub berubah menjadi penolakan karena mereka tidak mampu melihat kebesaran dan keilahian Yesus di balik penampilan-Nya yang sederhana. Mereka terlalu terpaku pada pengetahuan masa lalu mereka tentang Yesus sehingga tidak bisa menerima-Nya sebagai Mesias yang dijanjikan. Renungan ini mengajarkan kita tentang bahaya menilai seseorang dari penampilan luar dan pengetahuan masa lalu yang terbatas. Kita diajak untuk membuka hati dan pikiran kita, siap menerima kehadiran Tuhan dalam bentuk-bentuk yang mungkin tidak sesuai deng...

KUASA TUHAN ATAS BADAI KEHIDUPAN

                                                         Selasa, 02 Juli 2024                                                        Bacaan Mat.28:23 - 27 Dalam bacaan Injil Matius 8:23-27, kita di suguhkan tentang kisah Yesus dan para murid-Nya yang berada di perahu dan tiba-tiba badai besar melanda danombak besar mulai memasuki perahu. Para murid pun ketakutan, namun Yesus tidur dengan tenang. Mereka kemudian membangunkan Yesus dan memohon agar Dia menyelamatkan mereka.  Yesus bangun, menegur angin dan laut, lalu terjadilah keadaan teduh. Dalam kejadian ini, kita belajar bahwa Yesus memiliki kuasa yang besar atas alam. Dia mampu menguasai badai dan ...