Dalam Lukas 15:1–10, Yesus menceritakan dua perumpamaan: domba yang hilang dan dirham yang hilang. Kedua kisah ini menggambarkan kasih Allah yang begitu besar terhadap setiap orang berdosa. Ia tidak pernah berhenti mencari hingga yang hilang itu ditemukan. Ketika satu orang berdosa lalu bertobat, surga sangat bersukacita. Melalui perumpamaan ini, Yesus ingin menegaskan bahwa bagi Allah, setiap pribadi sangat berharga, tidak ada yang terlalu jauh untuk diselamatkan. Kasih dan kerinduan Allah untuk memulihkan hubungan dengan manusia jauh melampaui batas-batas logika manusia. Ia mencari, menunggu, dan bersukacita ketika kita kembali kepada-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering merasa tidak layak, tersesat, atau jauh dari Tuhan karena kesalahan dan dosa. Namun, firman ini mengingatkan bahwa Allah tidak pernah menyerah mencari kita. Ia selalu membuka tangan-Nya untuk menerima kita kembali dengan kasih. Sama seperti gembala yang meninggalkan sembilan puluh sembilan domba demi mencari satu yang hilang, demikian pula Tuhan memandang kita sebagai pribadi yang berharga. Karena itu, kita pun diajak untuk memiliki hati seperti Allah tidak cepat menghakimi, tetapi mau mencari, mengasihi, dan memulihkan mereka yang tersesat di sekitar kita.
Merry Bidho/Mahasiswi Stipar Ende


Komentar
Posting Komentar